Bukan Hanya Bahan Dasar, Ada Banyak Syarat Produk Pangan Lulus BPOM

Reporter : Cynthia Amanda Male
Rabu, 9 Agustus 2023 10:36
Bukan Hanya Bahan Dasar, Ada Banyak Syarat Produk Pangan Lulus BPOM
Cari tahu kategori makanan yang mendapatkan label BPOM.

Dream - Banyak yang berpikir bahwa makanan berbahan dasar aman untuk dikonsumsi akan mudah mendapatkan label standardisasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Sebenarnya, bahan makanan bukan satu-satunya yang dipantau.

“ BPOM bertugas untuk menyusur standar, mengevaluasi sebelum produk pangan beredar, dan pengawasan post-market. Kami ini lembaga perlindungan kesehatan konsumen, jadi produk pangan akan diuji dari segi keamanan, mutu, gizi, label pada kemasan, dan iklannya,” kata Anisyah, Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM RI dalam acara Ngobrol Baik Bareng ABC Vol. 2 di Bale Nusa, Jakarta Selatan, Selasa 8 Agustus 2023.

Konferensi Pers Ngobrol Baik Bareng ABC

Foto: Cynthia Amanda Male

Pengujian terhadap lima hal tersebut sangat berpengaruh pada keamanan, mutu, citra, dan industri pangan. Dari segi keamanan sendiri, setiap negara memiliki regulasi yang berbeda-beda, sehingga produk pangan dalam negeri atau yang akan diimpor harus lulus uji BPOM terlebih dulu sebelum dikonsumsi massal.

Biasanya, uji keamanan pangan dilakukan dengan memantau kandungan di dalamnya dan memastikan produk tersebut bebas dari cemaran logam, mikroba, atau zat yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

 

1 dari 5 halaman

Mutu

Konferensi Pers Ngobrol Baik Bareng ABC

Foto: Cynthia Amanda Male

Mutu pangan dilakukan dengan menguji produk berdasarkan karakteristiknya. “ Misalnya yang dijual itu bakso, ya harus ada dagingnya, bukan banyak acinya doang," kata Anisyah.

Pengujian mutu pangan membuat konsumen yakin bahwa produk yang berlabel BPOM memiliki jenis yang sesuai dengan labelnya.

Gizi

Pengujian pangan dari segi gizi hampir sama dengan uji keamanan. Produk pangan berlabel BPOM telah teruji tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh setiap orang dan tidak memicu potensi penyakit tidak menular.

2 dari 5 halaman

Label dan Iklan

Ilustrasi

Foto: Shutterstock

Label yang terdapat pada kemasan makanan pun diuji, seperti daftar kandungan serta fakta nutrisi, sehingga konsumen mendapatkan informasi yang tepat seputar produknya. Begitu pula dengan iklan pangan yang tidak boleh mengandung klaim berlebihan dan tidak sesuai kondisi produk.

BPOM juga memperhatikan kalimat dan susunan kata pada label maupun iklan produk pangan. Misalnya, kopi dengan klaim asli, murni, atau alami kemungkinan besar tidak memiliki campuran yang bisa mengubah rasa. Kopi yang memiliki kandungan gula atau perasa lainnya tidak bisa memberi label atau iklan produknya dengan ketiga kata tersebut.

Terlepas dari pengujian tersebut, produsen pangan harus mendaftarkan produknya melalui situs BPOM. Produsen bisa mendapatkan informasi dan bimbingan seputar pendaftaran label BPOM. Di situs yang sama, produsen juga bisa memperpanjang izin edar setelah 5 tahun atau mengubah data produk.

Produk pangan yang telah mendapat izin edar BPOM akan memiliki barcode pada kemasan serta tulisan ‘BPOM RI’. Barcode tersebut bisa dipindai untuk mempermudah konsumen mengetahui informasi dan keaslian produk.

3 dari 5 halaman

Amankah Mengonsumsi Daging dari Ternak Terindikasi PMK?

Dream - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak menjadi perhatian besar menjelang perayaan Idul Adha 1443 H. Meski dipastikan hanya menyerang sesama hean, masyarakat masih cemas ketika tanpa disadari mengonsumsi daging kurban yang kesehatannya diragukan.

Pertanyaan sebagian masyarakat saat ini mungkin hampir sama. Aapakah daging yang pernah terjangkit virus PMK aman dikonsumsi?

Manajer DD Farm Yogyakarta, Satya Jati memastikan mengonsumsi daging hewan ternak yang terjangkit PMK aman. Dia beralasan virus Aphtovirus Famili Picornaviridae yang memicu PMK pada hewan ternak tidak akan menular kepada manusia.

Satya mengimbau jika hewan terindikasi PMK, sebaiknya dipotong dan kemudian langsung diolah agar tak menular ke hewan lainnya.

“ Kalau sudah diolah tidak akan menular ke manusia. Tapi kalau belum diolah bisa menularkan ke hewan lain,” jawab Satya Jati saat ditemui di peternakan DD Farm Yogyakarta, di Sentolo, Kulonprogo pada Kamis, 30 Juni 2022.

4 dari 5 halaman

Dokter hewan sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB), Denny Widaya Lukman juga mengungkapkan hal yang kurang lebih terkait keamanan mengnsumsi daging hewan ternak yang terindikasi PMK.

Mengutip Liputan6.com, bahwa wabah PMK bukan masalah kesehatan masyarakat dan bukan pula keamanan pangan.

Alasan dari pendapat itu lantaran virus PMK sebenarnya sangat mudah untuk dimatikan. Kondisi ini membuat produk olahan dari olahan daging sapi, seperti burger, steak, kornet dan sebagainya aman dikonsumsi.

Produk yang diolah juga telah melewati proses pemanasan dalam waktu yang lama dan virus PMK dapat dikatakan telah berada dalam mode inactive.

5 dari 5 halaman

" Virus PMK itu mudah sekali dimatikan atau inaktivasi dengan pemanasan 70 derajat celsius selama 30 menit, itu virus sudah inactive. Kalau makanan itu memiliki pH dibawah enam atau diatas sembilan, maka virus itu juga inactive," ujar Denny dalam IPB Podcast bertema Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak.

Pendapat serupa juga dikatakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto yang menegaskan, PMK pada hewan yang kini tengah merebak di beberapa daerah di Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya tidak menular ke manusia atau zoonosis.

“ Perlu saya tegaskan kembali bahwasannya virus PMK tidak menular ke manusia atau bukan termasuk zoonosis. Jadi warga tidak perlu takut, hanya bagi peternak perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata Joko Budi Nuryanto, dikutip dari laman jatengprov.go.id.

 

Beri Komentar