Vending Machine Daging (Foto: Democradandchronicle.com)
Dream - Bisnis apapun dalam situasi pandemi seperti sekarang memang harus melakukan berbagai cara agar bisa bertahan, termasuk bisnis kuliner. Pengusaha harus kreatif dan memutar otak agar penjualan mereka tetap berlangsung, keuntungan di dapat, tanpa mengabaikan keselamatan konsumen dan pegawai.
Sebuah terobosan dilakukan oleh toko daging mentah McCann's Local Meats yang berbasis di Amerika Serikat. Sebelum pandemi, toko ini menjual langsung daging kepada pembeli yang dagang ke toko. Terdapat pelayan yang melayani, namun hal itu sangat berisiko jika tetap dilakukan.
Mereka akhirnya membuat mesin penjual atau vending machine khusus daging. Mesin dirancang khusus untuk menjaga suhu daging tetap beku agar selalu segar. Pelanggan yang datang tinggal memasukkan sejumlah uang, menekan tombol untuk memilih daging yang diinginkan, setelah itu daging langsung ada di depan mata.
Tak perlu kontak dengan orang lain dan tetap menjaga jarak serta menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menggunakan mesin. Dilansir dari Fox News, vending machine daging menjadi primadona baru untuk para pembeli di tengah pandemi virus Corona.
(Foto: FOxNews)
Kevin McCann, selaku pemilik toko mengaku harus mengisi ulang daging-daging steak sebanyak 4-5 kali dalam satu hari. Ia bercerita kalau dirinya tidak menyangka jika vending machine ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat.
Tak heran kalau daging di mesin ini laris manis. Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream – Ada-ada saja yang dilakukan restoran untuk menarik perhatian pembeli. Misalnya, memberikan satu paket makan gratis untuk orang yang bertubuh pendek.
Dikutip dari World of Buzz, Kamis 11 Juni 2020, restoran Wo Men Zhe Yi Guo terletak di Gala City, Kuching, Malaysia.
Restoran hotpot ini memberikan daging gratis sepanjang satu meter, jika ada pengunjung yang makan bersama teman bertubuh pendek.
Ketentuannya, tinggi pria di bawah 165 cm dan perempuan 155 cm. Untuk bisa menikmati promo ini, kamu bisa pergi ke restoran tapi harus memesan dulu, ya.
Sekadar catatan, restoran itu buka setiap jam 11.00-01.00. Sayangnya, restoran ini menyediakan daging non halal.
Dream – Di tengah pandemi corona yang sedang melanda dunia, banyak pengusaha yang memutar otak untuk bertahan di industrinya masing-masing. Salah satu yang terkena dampak akibat corona yaitu usaha restoran.
Meski dirundung penghasilan yang makin seret, tak lantas para pelaku usaha ini menarik pemasukan lewat tagihan yang tak masuk akal.
Baru-baru ini tempat makan Por ejemplo Goog's Pub & Grub di Holland, Michigan menghebohkan jagat twitter. Pemilik usaha ini menerapkan pajak baru baru para pelanggan yang datang ke tempat makan mereka. Pengelola mengenakan pajak Covid-19 bagi para tamu.
Dikutip dari TMZ, Minggu 17 Mei 2020, pemilik resto tersebut, Brad White, mengatakan usahanya harus bisa beradaptasi di tengah perekonomian yang tidak stabil. Hal ini ia lakukan sebagai upaya menutupi kenaikan harga bahan pokok dan persediaan restoran.
White mengatakan bahwa setiap pembelian akan dikenakan biaya tambahan sebesar 86 sen untuk semua jenis barang pesanan seperti tas, peralatan makan, bumbu dan wadah styrofoam bagi pesanan take-away.
Pemiliki resto tersebut mengatakan, sebelum pandemi corona melanda, restonya dapat menjual 1.500 burger per minggu dengan harga satu bungkus daging yang hanya US$50 (Rp700 ribu).
Namun, setelah Covid-19 melanda, harga satu bungkus daging bisa mencapai US$96 (Rp1,4 juta). Covid-19 telah memukul keras pabrik daging di seluruh negeri, menjadikan pengolahan daging menjadi sulit.
Setelah penjelasan White tersebut, nampaknya masyarakat mulai mengerti mengapa pihak restoran harus menambahkan pajak tambahan. White juga mengaku, sebagian besar orang memahami perlunya pengelola restoran melakukan penambahan pajak.
Namun tak semua setuju dengan tindakan White. Ada pula yang menuduhnya mencoba mengekspolitasi konsumen dengan alasan pandemi.
White membantah tudingan tersebut dengan mengatakan usahanya telah melakukan penghematan di berbagai hal. Salah satu caranya yaitu dengan memecat beberapa karyawan. Sebelum pandemi, resto milik White memiliki 35 pegawai, saat ini dirinya hanya memiliki 16 pegawai.
Selain itu, White tetap merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga para pegawainya yang hanya 16 orang. Ia kemudian menaikkan upah per jam mereka dari US$6 (Rp90 ribu) menjadi US$10 (Rp150 ribu).
White pun memastikan untuk para pelanggannya akan menghapuskan pajak Covid-19 ketika keadaan kembali normal.
Pandemi corona memang memukul keras banyak sektor industri. Beginilah salah satu cara para pengusaha memutar otak mereka agar tetap bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dream - Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kita jadi tidak bisa leluasa bepergian untuk sekadar berbelanja bahan makanan kapanpun. Untuk mencegah penyebaran, sebisa mungkin masyarakat meminimalisir bepergian keluar rumah.
Untuk itu, para ibu biasanya akan menyimpan lebih banyak stok makanan untuk persediaan selama beberapa waktu. Salah satu jenis makanan yang biasa disimpan adalah daging giling.
Daging giling banyak dijadikan bahan pangan andalan karena bisa diolah menjadi berbagai menu dan masakan lezat dengan cara yang mudah. Oleh karena itu, sebagian orang akan membeli daging giling dengan jumlah banyak demi efisiensi.
Agar lebih tahan lama untuk stok di rumah, maka biasanya daging giling perlu dibekukan.
Dilansir dari Fimela, berikut 3 cara membekukan daging giling agar awet dan bisa dijadikan stok bahan makanan di rumah. Yuk dicoba Sahabat Dream.
Daging Giling Dipipihkan
Untuk membekukan daging giling agar lebih awet, kamu bisa memipihkannya. Melansir thekitchn.com, alat terbaik untuk membekukan daging giling adalah rolling pin.
Kamu bisa membagi daging giling dalam beberapa bagian. Simpan di dalam plastik, lalu pipihkan pelan-pelan sampai mencapai ketebalan sekitar 1 cm.
Pipihkan dalam sekali gerakan. Jangan dipipihkan berulang kali karena nanti bisa merusak kualitas daging.
Buat Kedap Udara
Cara selanjutnya yang bisa kamu coba untuk membekukan daging giling agar lebih awet yaitu dengan membuat penyimpanan kerap udara.
Udara adalah " musuh" daging beku. Jika daging disimpan di dalam wadah biasa begitu saja, maka kualitas dan warna daging bisa rusak. Setelah daging disimpan di dalam plastik, vacum hingga kedap udara.
Daging Ditata Mendatar
Cara terakhir yang perlu dilakukan untuk membekukan daging giling agar lebih awet adalah dengan menata daging dengan kondisi mendatar. Hal ini dilakukan supaya proses pembekuan terjadi cepat, daging jangan ditumpuk.
Tata daging dalam posisi mendatar. Kalaupun ditumpuk, sebaiknya beri pembatas pada tiap tumpukannya.
Tidak sulit kan membekukan daging giling di rumah? Semoga infonya bermanfaat, ya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati