Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Setelah makan, seringkali seseorang merasa mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Dalam dunia medis, kondisi ini biasa disebut food coma atau postprandial somnolence.
Food coma menyebabkan seseorang merasa lelah setelah makan, malas, kembung, dan perut yang sesak. Membuat seseorang tidak produktif untuk melanjutkan pekerjaannya.
Tingginya garam yang dikonsumsi dapat mempengaruhi munculnya rasa kantuk. Sebab karbohidrat yang dikonsumsi dalam jumlah besar mampu mempengaruhi sintesis serotonin.
Serotonin merupakan senyawa kimia di dalam tubuh yang bekerja mengantar pesan antar sel. Serotonin ini dapat mempengaruhi suasana hati jika jumlahnya tidak seimbang.
Penyebab food coma adalah ketidakseimbangan asupan yang dikonsumsi saat makan. Jumlah porsi makanan yang besar dapat menyababkan terjadinya food coma.

Jumlah triptofan yang terlalu rendah berbanding lurus dengan rendahnya serotonin dalam tubuh. Serotonin yang rendah ini dapat mempengaruhi suasana hati menjadi lebih cepat marah, lesu, bahkan cemas.
Sebaliknya jika jumlah triptofan terlalu tinggi dimana serotonin juga akan tinggi, seseorang akan mudah mengantuk. Ketidak seimbangan inilah yang kemudian membuat respon tubuh dapat mengantuk atau mudah marah.
Selain itu penyebab dari food coma juga dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti:
Jangan Lewatkan Sarapan

Seseorang yang melewatkan sarapan akan membuat tubuh kekurangan energi untuk beraktifitas. Sehingga kebanyakan akan menambah porsi pada jam makan siang.
Penggantian porsi sarapan dengan menambah porsi makan siang dua kali lipat justru tidak baik untuk tubuh. Tubuh akan akan bekerja terlalu keras untuk mencerna makanan yang telah masuk.
Hal ini membuat food coma sering terjadi. Perasaan kantuk yang luar biasa akan datang karena tidak seimbangnya senyawa triptofan.
Makan dalam Jumlah Porsi Sedikit
Mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil parasimpatik akan merespon dengan lebih baik. Semakin baik respons parasimpatik, maka kontrol akan rasa kantuk akan lebih mudah.

Tidur Yang Cukup
Tidur yang cukup akan membuat tubuh beristirahat dengan maksimal. Pola tidur yang tidak teratur dari waktu yang seharusnya dapat membuat serangan food coma menjadi lebih sulit dilawan.
Kontrol Jumlah Asupan
Sejalan dengan jumlah porsi yang harus dibatasi, asupan yang seimbang penting untuk menghindari Food Coma. Tidak hanya tinggi karbohidrat, namun juga dilengkapi protein, serat, mineral, lemak, dan vitamin. Perbandingan yang baik untuk mengonsumsi protein dan karbohidrat adalah 1:2.
(Sumber: klikdokter.com dan sumber lainnya)
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia