Ilustrasi/Shutterstock
Dream – Berdasarkan dokumen yang dikeluarkan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) makanan dikelompokan menjadi beberapa bagian.
Mengapa demikian? Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami makanan apa saja yang baik dikonsumsi dan harus dikurangi pengonsumsiannya.
“ Tim di Brazil mengeluarkan klasifikasi NOVA untuk membantu dan memudahkan kita mengkategorikan makanan dalam 4 kelompok,” tutur Nia Umar Wakil Ketua AIMI, pada konferensi pers Jumat, 29 Januari 2021.
Sistem klasifikasi NOVA adalah klasifikasi makanan yang mengelompokkan makanan menurut tingkat dan tujuan pengolahan makanan, bukan dari segi nutrisinya.
Kelompok 1
Makanan kelompok 1 adalah makanan yang tidak diproses atau diproses secara minimal, biasanya mirip dengan bentuk aslinya, seperti dari tumbuhan, hewan yang kemudian bisa diolah (direbus, dimasak, dipanggang).
Contoh makanan ini adalah sayur-sayuran hijau, biji-bijian, umbi, daging ayam, daging sapi, daging ikan, dan makan yang diproses secara minimal, seperti nasi kuning, nasi soto, dan semua makanan yang disajikan tanpa diproduksi di pabrik.
Kelompok 2
Makanan kelompok 2 adalah makanan dari bahan pangan olahan industri, biasanya dihasilkan dari proses pembuatan yang menggunakan bahan makanan kelompok 1.
Proses produksinya dilakukan melalui penyulingan, penggerusan, pengeringan dan lain-lain yang menghasilkan cita rasa dalam makanan.
Contoh makanan ini adalah bumbu-bumbu, seperti minyak, gula, garam, rempah bumbu, mentaga, cuka dan lainnya.
Makanan kelompok 3 adalah makanan olahan melalui serangkai proses, seperti diawetkan, diasinkan, difermentasi atau diasamkan.
Kelompok ini biasanya merupakan makanan olahan penggabungan dari produk kelompok 1 dan 2, hal ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan produk atau memodifikasi rasa.
Contoh makanan kelompok ini adalah gula yang menjadi sirup, sayur diasinkan atau diasamkan menjadi acar, kedelai difermentasi, strawberi menjadi selai.
Namun pada kelompok ini perlu diperhatikan kandungan lainnya, terkadang banyak kandungan gula dan garam yang berlebih, menjadi salah satu indikator olahan makanan tersebut sehat atau tidak.
Makanan kelompok ini adalah makanan ultra proses, biasanya dibuat di pabrik dan dikemas. Kemudian produk makanan ini akan dipromosikan secara komersil untuk menggantikan konsumsi makanan asli.
Rantai produksi makanan ini prosesnya panjang dan untuk memudahkan identifikasinya dengan melihat komposisi produk.
Biasanya kandungan bahan pangan akan lebih dari 5 dan banyak mengandung zat yang tidak kita jumpai pada bumbu dapur rumah, seperti pengawet, penstabil, kasein, laktosa dan lainnya.
Proses produksi makanan dilakukan dengan pemadatan, karbonasi, pengocokan, penambahan massa, pemipihan dan lainnya.
Contoh makanan ini adalah susuk bubuk, bubur cepat saji, soda, teh botolan, minum beralkohol, sosis cepat saji, ciki, semua makanan fast food dan segala makanan yang kandungan lebih dari 5 serta bahan yang tidak dikenali.
laporan: Josephine Widya
Dream - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta. Istana Kesultanan ini pun lebih dikenal dengan sebutan Keraton Yogyakarta.
Saat ini Keraton Yogyakarta masih dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono X. Banyak cerita yang diabadikan di dalam Keraton Yogyakarta.
Salah satu yang paling bikin penasaran adalah makanan yang dikhususkan bagi keluarga Kerajaan.
Namun, menurut putri Sri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, tak ada makanan khusus seperti yang santer dibicarakan. Tetapi mereka mengakui ada satu resep rahasia dibalik kelezatan makanan Keraton.
Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasannya berikut ini.
© © Foto: YouTube/didikninithowok
Dalam channel Youtube @didikninithowok, putri Sultan menceritakan tak ada makanan khusus yang diperuntukkan bagi keluarga kerajaan.
Namun, memang ada beberapa makanan yang sudah dibawa dan dilestarikan di luar kerajaan. Sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
" Kalau itu sih enggak, mungkin kalau diadopsi dari yang dulu ada di Keraton diadopsi keluar itu mungkin ada. Kaya yang sekarang ada di restoran Bale Raos itu kan juga ada. Tapi kalau hanya ini yang boleh di Keraton, enggak. Siapa lagi enggak boleh makan itu ya enggak ada," jelas GKR Hayu.
© © Foto: YouTube/didikninithowok
GKR Hayu juga menjelaskan makanan yang disajikan di dalam Keraton juga sama seperti lainnya. Bahkan, saat ada acara sajian makanan di Keraton mirip dengan warga pada umumnya.
" Paling memang setiap hari apa, setiap hari tertentu itu kan memang pawon (dapur) yang di Keraton itu bikin memang sudah ada rutinitasnya, ingkung, nasi gurih. Kalau kita ada acara Raja Dalem pasti kan lauknya sama yang ada otak gorengnya itu loh," lanjut GKR Hayu.
" Iya," kata GKR Bendara membenarkan.
" Dan kita enggak pernah makan itu loh. Tetapi selalu ada telur ceploknya, sambal goreng hati sama otak goreng," sambung GKR Hayu.
© © Foto: YouTube/didikninithowok
Namun, GKR Bendara membagikan rahasia di balik kelezatan makanan Keraton. Hal ini berkat porselen peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Akan tetapi, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menggunakan porselen tersebut.
" Yang enak itu karena pakai besen yang sudah usianya lebih tua dari pada kita. Yang seharusnya sudah dimuseumkan, tapi masih dipakai sampai sekarang. Jadi besen, porselen dari Hamengkubuwono VIII," ungkap GKR Bendara.
" Iya. Jadi hanya Putra Dalem sama Ibu, Bapak gitu nggih. Ngerso Dalem sama Kanjeng Ratu saja, sisanya pakai piring yang lainnya. Karena jumlahnya juga terbatas," jelas GKR Bendara.
Advertisement
Lowongan Secret Agent Inggris MI6 Diumbar di Instagram, Mau Jadi `James Bond` di Dunia Nyata?
7 Cara Mengajarkan Anak Mengenal Emosi Lewat Intonasi Suara agar Mudah Dipahami
Pengasuh Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Ini Takdir dari Allah
Resep Macaron Elegan yang Bikin Tamu Terkesan ala Bon Appétit Your Majesty
Ada Hadiah dari Dream.co.id dan Communifest di Hari Komunitas Nasional, Ikut Kuisnya Yuk!
5 Sumber Cuan Sabrina Chairunnisa, Istri Deddy Corbuzier di Tengah Isu Keretakan Rumah Tangga
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Detik-detik Uya Kuya Kembali ke Rumah Usai Dijarah, Kondisinya Memprihatinkan
Keseruan Hairstyling Bareng Viva Cosmetics dan Remington di Campus Beauty Fair
Grab Dukung Kesetaraan Penyandang Disabilitas Lewat `Teman Setara`
Bayi Keluarkan Cairan di Payudaranya Mirip ASI? Ketahui Faktanya
Lowongan Secret Agent Inggris MI6 Diumbar di Instagram, Mau Jadi `James Bond` di Dunia Nyata?