Sumber: Shutterstock
Dream- Kampung halaman Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini, memang punya keunikan sendiri. Selain kental dengan budaya Jawa dan kaya cerita sejarah, Solo punya satu keunikan lagi, yaitu kulinernya.
Masakan Jawa terkenal dengan bumbu rempah sederhana dan rasanya yang dominan manis. Tidak hanya rasa bumbunya yang khas, masakan Jawa khususnya di Solo, menggunakan berbagai jenis sayuran yang dimasak secara unik.
Ada kuliner Solo yang khas, sudah ada sejak zaman dahulu, dan ada juga kuliner Solo yang dipengaruhi oleh cita rasa masakan Eropa.
Satu lagi yang menambah keunikan kuliner Solo, yaitu harganya sangat murah meriah. Bayangkan saja, dengan Rp10 ribu sudah bisa makan nasi bersama lauk dan minuman.
Berbagai keunikan inilah yang menggoda para pecinta kuliner untuk berkunjung ke Solo hanya untuk mencicipi kuliner khasnya.
Kuliner satu ini mungkin juga ada di beberapa daerah dengan ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan Pecel Solo, yang punya ciri khas tersendiri.
Umumnya Pecel Solo terdiri dari nasi merah, daun bayam, kembang turi, toge, dan kadang memakai jantung pisang, lalu disiram dengan bumbu kacang khas Pecel Solo.
Saus kacang inilah yang membuat rasa Pecel Solo jadi lebih unik dibanding dengan pecel dari daerah lain.
Kacangnya tidak ditumbuh halus dan masih terasa kasar, diberi tambahan cabai, membuat rasanya jadi lebih pedas. Uniknya lagi, sambal pecel ini bisa bertahan selama berminggu-minggu, lho.
Jika mengunjungi Solo, jangan lupa untuk mampir membeli Pecel Solo. Warung ini mudah ditemui hampir di setiap sudut kota, dari pasar hingga kaki lima, pasti ada.
Salah satu warung Pecel Solo yang terkenal ada di Jalan Dr. Soepomo No. 55 Mangkubumen. Soal harga jangan ditanya, ada yang dari Rp 5 ribu hingga Rp10 ribu.
Hampir setiap daerah di Indonesia punya masakan sup khas masing-masing, di Solo juga ada sup khas-nya, Timlo Solo.
Kalau sup-sup lain biasanya berisi daging dan sayuran, Timlo Solo lebih banyak diisi oleh bahan-bahan seperti mie bihun putih, telur rebus, jamur kuping, dan potongan risol polos.
Potongan risol polos inilah yang membuat Timlo Solo unik. Risol polos ini terbuat dari adonan tepung dan telur yang digoreng tipis dan setengah matang. Setelah itu, digulung dan digoreng lagi. Baru, potongan itu dimasukkan ke dalam Timlo.
Ada banyak penjual Timlo yang tersebar di Solo, salah satu yang terkenal ada di Jalan Kapten Mulyadi, tepatnya di belakang Pasar Gedhe. Harganya sangat murah, ada yang mulai dari Rp5 ribu sampai Rp20 ribu.
Nasi Liwet jadi kuliner Solo selanjutnya yang punya keunikan tersendiri. Nasi yang digunakan dalam Nasi Liwet ini bukan nasi sembarangan, tapi nasi yang sudah dimasak dengan menggunakan santan, sehingga rasanya lebih gurih dan lezat.
Tidak berhenti di situ, lauk dan sayur yang digunakan dalam penyajian Nasi Liwet tak kalah unik.
Umumnya, Nasi Liwet menggunakan telur rebus, sayur labu siam pedas, suwiran daging ayam yang sudah direbus dengan bumbu, dan saus khas Nasi Liwet yang terbuat dari santan dan telur.
Biasanya, para pedagang Nasi Liwet akan memberi pilihan lauk, dan pembeli bisa memilih lauk tambahan. Lauk-lauk seperti ceker, usus, dan sate ati, jadi idola para penyuka Nasi Liwet.
Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, tergantung pada lauk tambahannya.
Wisatawan yang ingin membeli Nasi Liwet untuk makan siang akan sulit. Para pedagang Nasi Liwet ini biasanya hanya buka di jam-jam tertentu, seperti malam hingga dini hari.
Satu lagi makanan khas Solo yang wajib dicoba, yaitu Jenang. Kuliner Solo ini punya banyak macam, ada Jenang Lemu, Jenang Mutioro, Jenang Sumsum dan masih banyak lagi.
Jenang-jenang ini juga terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Misalnya Jenang Lemu yang terbuat dari beras biasa, dan Jenang Sumsum yang terbuat dari tepung beras yang direbus.
Karena keunikan dan keanekaragamannya ini, Jenang di Solo dijadikan sebuah festival tahunan. Di festival ini, pengunjung akan ditunjukan berbagai jenis olahan Jenang khas Solo, dan ada beberapa stan yang menyediakan Jenang gratis.
Acara Festival Jenang ini selalu ditunggu-tunggu oleh para wisatawan dan warga lokal. Karena, tidak hanya bisa menikmati hidangan Jenang saja, pengunjung yang datang bisa melihat langsung pembuatan Jenang dan pertunjukan kebudayaan lainnya.
Kalau tak sabar menunggu datangnya Festival Jenang, wisatawan bisa membelinya langsung ke para pedagang yang tersebar di seluruh penjuru Solo.
Di kawasan Pasar Gedhe, ada penjual Jenang Solo yang terkenal, jadi jangan lupa mampir saat berkunjung ke Solo, ya Sahabat Dream.
Puas makan, jangan lupa untuk cari pereda dehaga yang gurih dan segar, seperti Es Kapal. Minuman ini bisa dibilang sangat sederhana, tapi rasanya benar-benar bikin nagih.
Es ini terbuat dari kuah santan yang diberi pemanis berupa susu rasa cokelat dan diberi tambahan roti tawar di atasnya.
Roti tawar inilah yang membuat es ini diberi nama Es Kapal, karena bentuk lipatan rotinya menyerupai kapal.
Perpaduan es yang diserut, kuah santan dingin dan roti tawar yang manis, membuat cita rasa Es Kapal ini sangat unik, sederhana tapi bikin nagih.
Salah satu lokasi penjual Es Kapal legendaris di Solo ada di kawasan belakang Sriwedari dan di Perempatan Baron. Harga es ini sangat murah, satu gelasnya hanya dijual 5 ribu Rupiah saja. Penasaran bagaimana rasanya? Yuk, kulineran ke Solo.
Dari berbagai sumber (ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur