Drone Dengan Sayap Kue Beras/ Foto: Twitter @AutomatonBlog
Dream - Teknologi drone selama ini banyak dimanfaatkan untuk dokumentasi jarak jauh. Dengan kontrol melalui remote, kita bisa melihat dan merekam dari kamera yang ada di drone.
Sebuah terobosan dilakukan memanfaatkan teknologi ini untuk keadaan darurat. Tim peneliti di Institut Teknologi Federal Swiss, Lausanne (EPFL) mengembangkan prototipe drone yang dapat dimakan.
Material sayap drone sengaja dibuat dari bahan yang dapat dimakan. Drone yang bisa dimakan ini adalah bagian dari proyek 'RoboFood', yang didedikasikan untuk menciptakan robot yang dapat dimakan untuk manusia dan juga hewan. Bisa digunakan saat ada bencana besar untuk mengirimkan makanan darurat.
Sistem udara seperti drone sangat berguna dalam situasi krisis untuk transportasi makanan dan air tanpa awak. Sebuah makalah tentang penemuan drone yang dapat dimakan juga telah dipresentasikan pada konferensi IEEE/RSJ International Conference on Intelligent Robots and Systems (IROS) di Kyoto baru-baru ini.
Lalu terbuat apa drone yang dapat dimakan? Setelah penelitian menyeluruh, para peneliti memutuskan untuk membuat sayap drone dari kue beras yang direkatkan dengan gelatin!
Kue beras yang biasanya berbentuk bulat, dipotong laser menjadi segi enam agar lebih mudah direkatkan untuk membuat sayap. Setelah gelatin mengering, sayap dibungkus dengan plastik dan direkatkan untuk memastikannya tidak rusak saat berada di lingkungan yang basah atau lembap.
Drone yang dapat dimakan memiliki lebar sayap 678 mm dan dapat memberikan nutrisi 300 kkal dari kue beras dan gelatin. Sayap yang dapat dimakan dibuat dengan merekatkan bahan struktural utama dengan perekat yang dapat dimakan.
Bahan yang bisa dimakan itu memberikan nutrisi sekitar 200 kkal per 100 g. Kue beras dipilih karena mudah diolah dibentuk dan mengandung 3870 kkal per 1 kg, yang cukup mengenyangkan.
Sumber: Food NDTV
Dream - Memegang tahta Kerajaan Inggris selama 70 tahun, banyak cerita menarik dari mendiang Ratu Elizabeth II. Salah satunya saat ia memenuhi janji kepada Presiden Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower untuk memberikan resep kue klasik Inggris.
Seorang sejarawan Inggris Michael Beschloss lewat akun Twitternya @BeschlossDC membagikan dokumen yang pernah dikirimkan mendiang Ratu Elizabeth II ke Presiden Eisenhower pada 1960. Dokumen tersebut juga bisa dilihat di di Arsip Nasional Kerajaan Inggris.
Saat itu, Ratu Elizabeth II menulis surat tertanggal 24 Januari 1960, kepada Presiden Dwight D. Eisenhower setelah menerima kunjungannya. Isi surat rupanya berupa resep kue Drope Scone yang dijanjikan Ratu untuknya.
" Tuan Presiden yang terhormat, melihat foto Anda di koran hari ini berdiri di depan pemanggang barbeque mengingatkan saya bahwa saya belum pernah mengirimi Anda resep scone yang saya janjikan di Balmoral. Sekarang saya segera melakukannya, dan saya harap Anda berhasil membuatnya," tulis mendiang Ratu dalam suratnya.
Resep lengkap Drop Scone Ratu Elizabeth dari tahun 1960 juga dibagikan di Twitter oleh Michael Beschloss. Kue ini juga dikenal sebagai panekuk Skotlandia. Bahannya cukup sederhana, antara lain tepung, gula kastor, susu, telur, dan mentega.
Resep yang dikirimkan Ratu untuk porsi 16 orang. Ratu Elizabeth juga memberikan note pada resep yang diberikannya.
" Walaupun jumlahnya untuk 16 orang, kalau lebih sedikit, biasanya saya kurangi tepung dan susunya tapi pakai bahan lain seperti yang tertera," catatan Ratu dalam surat yang ditulisnya.
Unggahan tersebut membuat banyak warganet penasaran ingin membuatnya di rumah. Komentar pun bermunculan.
" Aku baru saja meng-copy resep tersebut jadi aku bisa membuatnya," tulis salah satu akun.
" Siapa sangka resep kue bisa jadi potongan sejarah yang menarik," ungkap akun lain.
Queen Elizabeth promised to send President Eisenhower her scones recipe after receiving him in 1959 at Balmoral Castle, where she died today: pic.twitter.com/9JfZCXXMiH
— Michael Beschloss (@BeschlossDC)September 8, 2022