Sembari Menunggu Panggilan Interview, Kamu Bisa Melakukan Empat Aktivitas Ini. (Foto: Shutterstock)
Dream – Menunggu waktu kerja full time acapkali membuat orang depresi. Tapi, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan sembari menunggu panggilan kerja.
Dikutip dari Karir.com, Sabtu 26 Oktober 2019, ada empat aktivitas yang bisa kamu lakukan. Pertama, bekerja paruh waktu. Jika kesulitan menemukan pekerjaan secara full time, tidak ada salahnya untuk mencoba menjadi seorang freelancer.
Bekerja sebagai freelancer setidaknya bisa memberikan sedikit pengalaman dan juga pemasukan selama kamu menunggu pekerjaan tetap. Tak ada salahnya mulai menggunakan situs freelance yang betebaran saat ini.
Ke dua, kamu bisa mulai magang. Sebagian orang menganggap kegiatan ini sepele dan tak punya banyak manfaat dalam karier. Tapi, magang sangat berguna untuk memberikan pengalaman kerja bagi lulusan baru.
Jika kalian tertarik untuk magang sebelum kerja full time, pilihlah bidang atau perusahaan yang bisa memberikan kalian pengalaman bekerka secara praktis. Kalau bisa, pilihlah pekerjaan yang bersifat frontliner agar kalian bisa berinteraksi langsung dengan lebih banyak orang.
Ke tiga, kamu bisa mulai berbisnis. Kalau tak berminat untuk bekerja magang atau part time, kamu bisa merintis usaha. Banyak waktu luang jadi nilai plus saat merintis bisnis.
Jika usaha berjalan baik, kamu tak perlu menunggu pekerjaan tetap, kan? Kamu bisa jadi dropshipper atau reseller di marketplace.
Ke empat, menambah skill. Semakin lengkap keterampilanmu akan memperbesar kemungkinan untuk diterima. Pilihlah materi yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau bidang yang ingin kalian tekuni. Misalnya jika kalian berminat untuk bekerja di bagian administrasi atau keuangan, maka kemampuan menggunakan aplikasi spreadsheet akan sangat diperlukan.
Dream – Menjadi seorang aktivitis di kampus memang bukan pilihan yang mudah dan nyaman bagi banyak orang. Tapi, tak bisa dipungkiri menjadi seorang aktivis bisa membawa banyak pengaruh dalam karier kamu.
Lantas apa saja keuntungan yang bisa didapatkan seorang aktivis dalam berkarier?
Dikutip dari Karir.com, Senin 30 September 2019, pertama, pengalaman organisasi. Menjadi seorang aktivis berkaitan erat dengan kegiatan organisasi kampus dan juga UKM.
Pengalaman berorganisasi nantinya akan berguna saat berkarier di perusahaan yang biasanya mengharuskan pegawai untuk lebih luwes bekerja antar divisi.
Fondasi yang sudah terbentuk sebagai seorang aktivis di kampus akan memudahkan kamu masuk dalam berbagai kondisi di dalam perusahaan.
Kedua, terbiasa berpikir kritis. Seorang aktivitis yang sudah terbiasa untuk berpikir kritis tentang kondisi yang ada. Ini merupakan sebuah nilai plus yang harus dimiliki oleh seorang fresh graduate.
Karena pada akhirnya perusahaan akan membutuhkan ide-ide segar dan baru untuk mencapai visi yang sudah ditentukan. Tak menutup kemungkinan perusahaan akan membutuhkan banyak kontribusi berupa ide untuk membantu bisnis perusahaan lebih baik.
Ketiga, jaringan professional yang luas. Sebagai seorang aktivis, mau tak mau pada akhirnya kamu akan bertemu dan berinteraksi dengan berbagai pihak. Mulai dari rekan kampus yang berbeda sampai kalangan pejabat.
Dengan dikenal lebih banyak orang, tentunya akan memudahkan kamu untuk mendapatkan kesempatan bekerja atau membangun perusahaan sendiri.
Keempat, terbisa dengan tekanan. Tidak sedikit lowongan pekerjaan yang mewajibkan seorang pelamar memiliki kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan. Tentunya ini bukan hal yang asing bagi seorang aktivis.
Karena saat menjadi seorang aktivis memang memiliki tekanan yang cukup besar dari berbagai pihak untuk memperjuangkan idealismenya.
Keempat hal diatas tadi tentunya hanya sebuah gambaran singkat yang mengenai kualitas positif dari seorang aktivis. Tetapi secara lebih luas, menjadi seorang aktivis memang tidak mudah untuk memperjuangkan idealisme di tengah perubahan yang terus terjadi. (ism)
Dream – Magang atau internship acapkali dipandang sebelah mata oleh mahasiswa. Padahal, program tersebut bisa menunjang karier mereka pada masa depan.
Pegawai magang bahkan bisa menjadi diangkat sebagai karyawan tetap. Menarik, bukan?
Dikutip dari Karir.com, Kamis 29 Agustus 2019, ada empat manfaat magang. Pertama, kamu bisa mendapatkan pengalaman kerja.
Dunia kuliah tentunya sangat berbeda dengan dunia profesional. Dalam dunia kerja, kamu dituntut untuk tampil sebagai seorang profesional dan menunjukan kinerja terbaik bagi perusahaan dan pelanggan.
Perbedaan ini yang banyak tidak disadari oleh para mahasiswa. Proses pembelajaran dengan pengalaman bekerja tidak bisa diberikan melalui teori atau buku manapun.
Melalui magang, kita jadi tahu seluk beluk perusahaan beserta seluruh kegiatannya. Pengalaman ini tentunya bisa menjadi modal yang sangat penting ketika kita benar-benar memasuki dunia kerja setelah lulus.
Nilai positif lainnya, kegiatan ini bisa juga kalian masukan ke dalam CV. Perekrut akan semakin tertarik untuk menjadikan kalian sebagai kandidat untuk mengisi lowongan kerja di perusahaan mereka.
Saat magang, pilihlah perusahaan yang memang sesuai dengan latar belakang pendidikanmu. Secara tidak langsung, kamu bisa menggali lebih banyak pengetahuan tentang bidang studi yang ditekuni.
Lewat magang pula kamu bisa membandingkan kenyataan antara teori di buku dengan penerapannya di dunia nyata. Hal ini juga bisa menjadi sebuah dasar penelitian yang bisa kamu gunakan untuk menyusun skripsi di tahun akhir nanti.
Relasi atau networking professional menjadi salah satu modal penting di dunia kerja. Bisakah membayangkan ketika kamu lulus dan sama sekali tak punya relasi profesional?
Tentunya akan sulit bagi kamu untuk mencari peluang kerja atau peluang bisnis ketika sudah lulus. Dengan magang, setidaknya kamu sudah memiliki kontak yang bisa dijadikan sebagai referensi bekerja di bagian CV.
Perlu dicatat, tak semua perusahaan memberikan uang saku untuk mahasiswa magang. Biasanya perusahaan-perusahaan besar di Jakarta memberikan uang saku untuk anak magang.
Oleh karena itu janganlah menjadikan benefit ini sebagai sebuah motivasi utama dalam melakukan magang. Tapi, kalau perusahaan tersebut menawarkan, tidak ada salahnya juga untuk diambil kan?