Ilustrasi Apartemen.
Dream – Properti sudah lama dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Sebab, pertumbuhan keuntungan investasi properti tergolong lebih cepat. Dan, salah satu jenis properti yang banyak dilirik, yaitu apartemen.
Dikutip dari keterangan tertulis Lamudi yang diterima Dream, Jumat 24 Agustus 2018, apartemen dianggap lebih menjanjikan karena minat untuk membeli jenis terus meningkat. Peningkatan ini juga seiring dengan menggilanya harga rumah tapak.
Jika tertarik berinvestasi properti, tak ada salahnya kamu melirik apartemen. Ada empat alasan investasi ini menguntungkan.
Pertama, tinggal di apartemen menjadi tren. Saat ini tinggal, di sebuah apartemen sudah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Hal ini disebabkan karena banyaknya fasilitas yang ditawarkan di sebuah apartemen. Apalagi sudah banyak apartemen yang dibangun di pusat kota ataupun pusat bisnis, sehingga dapat memudahkan bagi mereka para profesional muda untuk beraktivitas.
Kedua, harga jual terus naik. Perkembangan harga jual apartemen juga terbilang cukup baik, rata-rata kenaikannya bisa mencapai 5 hingga 10 persen per tahun.
Ketiga, harga sewa lebih menjanjikan. Karena dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis, harga sewa apartemen biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan sewa rumah. Inilah yang sebenarnya menguntungkan untuk para investor yang ingin mencari keuntungan dengan cara menyewa.
Keempat, apartemen akan menjadi hunian favorit. Apartemen diperkirakan akan menjadi hunian favorit masyarakat perkotaan, karena lahan perkotaan semakin lama semakin berkurang. Apartemen juga diprediksi menjadi tempat tinggal favorit, terutama masyarakat kota.
Dream – Tahun ini, Indonesia akan kembali menggelar pesta demokrasi. Setidaknya ada 17 provinsi yang akan mengadakan Pilkada serentak.
Suhu politik yang “ memanas” selama Pilkada serentak dan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dipastikkan takkan berpengaruh signifikan terhadap bisnis properti.
“ Indonesia sudah ada stabilitas yang baik untuk landasan bisnis. Pemilu tidak akan berpengaruh,” kata Ketua Umum Bidang Perundang-undangan dan Regulasi Properti Real Estate Indonesia (REI), Ignesj Kemalawarta, di Jakarta, Rabu 17 Januari 2018.
Ignesj mengatakan permintaan properti justru semakin tinggi mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, terlebih dengan terbentuknya rumah tangga baru yang memerlukan hunian.
Meskipun relatif aman dari pengaruh iklim poliik, Ignesj mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku sektor properti. Pengembang harus melihat kondisi demografi dan era digital disruption.
Untuk pasar, kata Ignesj, generasi milenial akan mendominasi, yaitu 40 persen. Jumlah ini akan meningkat menjadi 70 persen pada 2030.
Dream – Produk properti selalu menarik minat banyak orang saat diluncurkan. Begitu pengembang menawarkan produk hunian baru, orang berebutan membelinya, tidak peduli di manapun lokasinya.
Tetapi, dari sekian banyak kota di Indonesia, ternyata ada lima yang banyak dibidik para 'pemburu' properti. Kota mana saja itu?
Situs jual beli properti, Lamudi, melakukan riset untuk mengidentifikasi wilayah hunian yang paling dicari konsumen sepanjang 2016. Dari hasil riset tersebut, muncul lima kota yang paling diincar, yaitu Jakarta Selatan, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan Jakarta Timur.
Dilansir dalam keterangan tertulis Lamudi yang diterima Dream, Minggu 9 April 2017, Jakarta Selatan merupakan area yang paling diincar pembeli properti. Persentasenya sebesar 7,11 persen.
Selanjutnya ada Bekasi dengan persentase paling banyak dicari sebesar 7,11 persen, Surabaya 5,32 persen, Bandung 4,94 persen, dan Jakarta Timur 4,2 persen.
Managing Director Lamudi Indonesia, Mart Polman, mengatakan Jakarta Selatan jadi sasaran pencari properti karena memiliki komposisi yang ideal antara tempat tinggal, perkantoran, dan area komersial.
“ Tidak hanya itu, dari segi kesehatan, kota ini unggul karena Jakarta Selatan masih dipenuhi dengan pohon rindang dan taman kota sehingga membuatnya terlihat begitu sejuk dan udaranya bersih,” kata Polman di Jakarta.
Dia mengatakan hasil survei Lamudi menunjukkan mayoritas pengunjung Lamudi lebih tertarik untuk membeli rumah tapak dibandingjan properti lain seperti apartemen, ruko, dan tanah. Persentasenya sebesar 55 persen dan mereka lebih tertarik membeli dibandingkan dengan menyewa.
Mayoritas pencari properti Lamudi didominasi oleh usia produktif, yaitu 25-34 tahun mencapai 41,97 persen. Disusul kelompok umur 18-24 tahun mencapai 21,90 persen, umur 35-44 tahun mencapai 18,34 persen, umur 45-54 tahun 9,59 persen, umur 55-64 tahun mencapai 6,40 persen, serta kelompok umur di atas 65 tahun mencapai 1,79 persen.
Advertisement
Serunya Pengalaman Festival Musik yang Jadi Jembatan ke Generasi Muda
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Jepang Butuh 400 Ribu Tenaga Kerja Tiap Tahun, Peluang Pekerja Migran Makin Besar
Ultah ke-3, Finally Found You! Rilis The Ultimate Concentrates
Foto Nisya Ahmad Kecil Mirip Banget Lily, Netizen: Memang Sudah Takdir
Menteri PU: Hanya 50 dari 42.433 Ponpes di RI yang Miliki IMB
Tim SAR: Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Termasuk yang Terberat