4 Fenomena Ini Akan Warnai Pasar Saham RI Selama Bulan Puasa

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 18 Juni 2015 10:30
4 Fenomena Ini Akan Warnai Pasar Saham RI Selama Bulan Puasa
Ternyata, asing ikut `berpuasa` membeli saham selama bulan Ramadan. Mengapa?

Dream - Seolah sudah menjadi tradisi, aktivitas jual-beli di pasar saham Indonesia kerap lesu sepanjang bulan Ramadan. Kejadian serupa diperkirakan bakal terjadi pada tahun ini.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo kepada Dream.co.id, mengatakan Ramadan kemungkinan akan membuat kinerja indeks syariah sedikit lebih bagus dibandingkan indeks biasa.

" Secara teoritis, saya masih harus membuktikan lewat penelitian, indeks syariah bakal lebih bagus kinerja dibandingkan indeks biasa," katanya.

Satrio menjelaskan, efek puasa di pasar modal Indonesia ternyata tak hanya berdampak pada investor lokal. Pemodal asing, yang notabene tak berpuasa, ikut terpengaruh dengan sentimen ini.

" Mereka tak mau gegabah selama bulan puasa," katanya.

Dari pengamatannya selama ini, lesunya pasar saham Indonesia selama bulan puasa kemungkinan dipicu oleh empat faktor.

1. Investor Hindari Spekulasi

Pemodal pada umumnya menghindari spekulasi selama bulan puasa. " Maklum, spekulasi itu haram," katanya.

Kondisi inilah yang menyebabkan volume transaksi saham cenderung sepi selama bulan puasa.

2. Pemodal asing ikut `puasa`

Tak cuma investor lokal, pemodal asing juga ikut-ikutan menahan diri melakukan aksi beli selama bulan puasa. Ternyata bukan puasa yang membuat mereka menahan diri.

" Maklum, crash (kejatuhan indeks) tahun 2008 terjadi pas Lebaran," ujarnya.

3. Islamophobia selama bulan puasa

Satrio menjelaskan ketakutan ini adalah keengganan investor berinvestasi saham karena takut market crash, atau muncul kerusuhan selama puasa akibat aksi sweeping.

" Crash atau naik, bullish atau bearish, itu tak ada hubungannya dengan puasa," katanya.

4. Saham-saham yang dapat berkah

Namun di balik itu semua, bulan puasa ternyata memberikan berkah bagi beberapa saham. Emiten di sektor konsumer, ritel, ekonomi dan semua yang terkait puasa biasanya langsung jadi incaran investor.

Bahkan bukan tidak mungkin, saham bank yang tak masuk dalam indeks syariah karena menerapkan riba, juga ikutan menguat.

" ASII juga bisa bagus karena orang suka mudik pakai mobil baru," ujarnya.

Beri Komentar