Dream - Menyesal karena salah mengurus uang adalah salah satu perasaan yang pasti dialami setiap orang.
Namun hanya menyesal saja tidak akan menyelesaikan masalah. Kita harus mulai kembali dari awal untuk belajar mengatur keuangan agar salah urus uang tidak kembali terulang.
Berikut ini beberapa kesalahan dalam mengatur keuangan yang banyak ditemui perencana keuangan dalam masyarakat:
1. Meminjam Uang Pensiun
Beberapa perusahaan swasta menyediakan fasilitas tabungan uang pensiun. Selama tabungan uang pensiun itu tidak diambil, karyawan tidak dikenakan pajak sehingga sangat menguntungkan. Karena itu banyak karyawan yang kemudian tergoda untuk meminjamnya sebagian untuk membiayai keperluan sesaat atau jangka pendek. Ini tentu merugikan dari sisi investasi. Lagipula, mengembalikan uang yang dipinjam dari tabungan uang pensiun dikenakan bunga, meski Anda sebenarnya meminjam uang Anda sendiri.
2. Mengklaim Jaminan Sosial Terlalu Awal
Di beberapa negara, setiap warga usia tertentu memiliki nomor jaminan sosial yang bisa digunakan untuk mengambil uang bantuan yang disediakan pemerintah. Biasanya warga negara yang berusia 62 tahun sudah bisa mencairkan bantuan uang dari pemerintah. Dalam kasus di Indonesia, pekerja punya jaminan dalam bentuk BPJS Ketenagakerjaan atau dulu bernama Jamsostek.
Tapi sebagian perencana keuangan menyarankan untuk tidak cepat-cepat mencairkannya dan menunggu hingga usia tertentu. Katakanlah jika batas di mana Anda akan menerima keuntungan 100 persen adalah usia 66 tahun, maka jangan ambil pada usia 62 tahun, karena uang bulanan Anda akan berkurang 25%. Tapi tundalah sampai usia 70 tahun dan Anda akan mendapatkan untung 32%.
3. Membayar.....
3. Membayar Minimum Kartu Kredit
Proses pembayaran minimum kartu kredit memang diberikan oleh bank untuk memudahkan nasabahnya. Anda hanya melakukan pembayaran minimum tepat waktu agar terhindar dari biaya keterlambatan, kemudian Anda pun akan tetap dapat menggunakan fasilitas kartu kredit yang dimiliki. Namun pembayaran minimum ini bukanlah jumlah total tagihan yang harus Anda bayar. Karena Anda akan dikenakan bunga dari nilai sisa tagihan yang tidak dibayarkan saat jatuh tempo. Sementara bunga akan dikenakan apabila pemegang kartu tidak melakukan pembayaran secara penuh sebelum jatuh tempo atas tagihan bulan berjalan. Kemudian, bunga dari jumlah yang belum dibayarkan itu akan ditambahkan ke jumlah tagihan hutang selanjutnya. Di sinilah masalah itu terjadi, artinya Anda akan membayar bunga terus menerus dari tagihan yang tersisa. Jika demikian, hentikan pembelian menggunakan kartu kredit, kedua pindahkan tagihan ke kartu kredit dengan bunga yang lebih rendah. Ketiga, bayar penuh kartu kredit.
4. Menunda Menabung Hingga Hari Tua
Kesalahan ini banyak terjadi karena mungkin meniru kalimat 'Saya akan mulai menabung jika sudah punya uang banyak'. " Banyak orang tidak mulai menabung untuk hari tuanya sampai mereka mencapai usia 40 atau 50-an," kata Ajay Kaisth, seorang perencana keuangan di KAI Advisors, Princeton, New Jersey" Kabar baiknya, mereka mungkin masih belum terlambat untuk mengubah perilakunya dan mencapai tujuan mereka. Tetapi mereka harus mengambil tindakan cepat dan sangat disiplin dengan tabungan mereka."
5. Memanjakan Anak-anak
Tentu, orang tua pasti ingin anaknya memiliki yang terbaik - pendidikan, pernikahan dan sebagainya. Dan jika mampu membelinya, orang tua akan membuka dompetnya dengan segala cara. Tapi membiayai pendidikan ke perguruan tinggi favorit dan pernikahan mewah dengan mengorbankan tabungan pensiun Anda sendiri bisa menghantui hidup Anda secara keseluruhan.
" Anda tidak boleh mengutak-atik dana untuk hidup di masa pensiun Anda," kata Joe Ready, wakil presiden eksekutif dari Wells Fargo Institutional Retirement and Trust. " Anda mungkin bisa mencari alternatif lain, misalnya mendapat beasiswa, mencari hibah pendidikan, mengajukan pinjaman mahasiswa dan bersekolah ke sekolah negeri yang lebih murah."
6. Mengabaikan Saran Profesional
Banyak orang yang tak meminta bantuan profesional dalam mengatasi masalah keuangannya. " Investor yang tidak berpengalaman cenderung membeli saat harga tinggi dan menjual saat harga rendah, ketika seharusnya membeli saat harga rendah dan menjual saat pasar tinggi," kata Catherine Shenoy, direktur manajemen portofolio terapan dan dosen senior di University of Kansas Business School. " Itulah salah satu gunanya seorang penasihat keuangan profesional."
Saran tidak terbatas pada investasi. Seorang penasihat keuangan profesional yang bagus dapat membantu Anda dalam mengatasi segala masalah keuangan, mulai dari perpajakan dan asuransi hingga tabungan pensiun dan rencana kepemilikan perumahan.
7. Takut Dengan Pasar Saham
Menjauhi pasar saham karena takut rugi adalah kesalahan paling besar yang dibuat seorang investor. Memang benar pasar saham selalu mengalami pasang surut, tapi sejak 1926 keuntungan saham rata-rata sekitar 10% per tahun. Sementara obligasi, sertifikat deposito, tabungan dan bantal tidak menghasilkan apa-apa.
" Pandangan konvensional mungkin mengatakan pasar saham adalah 'berisiko' dan karena itu harus dihindari jika tujuannya untuk menyimpan uang secara aman," kata Elizabeth Muldowney Samuelson, seorang penasihat keuangan di Savant Capital Management, Rockford, Illinois. " Namun, semuanya memiliki imbal hasil yang rendah. Dan, pada kenyataannya, Anda tidak menghilangkan risiko dengan menghindari pasar saham, melainkan memindahkan risiko uang Anda terkena inflasi."
8. Berhenti Sekolah
Jarang sekali mahasiswa yang memutuskan berhenti kuliah akan punya kehidupan yang mapan, perencana keuangan dan para ahli memperingatkan. Anda mungkin beralasan tidak mau susah-susah pinjam uang untuk pergi ke perguruan tinggi, namun pendidikan rendah hanya menghasilkan gaji kecil dan peluang dipromosikan.
" Semua penelitian telah menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi mendapatkan gaji dua sampai tiga kali lebih tinggi dari lulusan SMA," kata Shenoy, dari University of Kansas Business School. " Berhenti sekolah tanpa gelar akan membuat Anda tertinggal dalam hal karier."
Berdasarkan Biro Data Statistik Tenaga Kerja AS, lulusan SMA yang bekerja penuh waktu akan memiliki pendapatan seumur hidup US$ 1,4 juta, sementara seorang pekerja dengan gelar sarjana akan mendapatkan hampir US$ 2,4 juta.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi