Mau Punya Ponsel, Pelajar Apes Malah Beli Replikanya

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 29 Mei 2017 14:44
Mau Punya Ponsel, Pelajar Apes Malah Beli Replikanya
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Tertipu membeli smartphone yang ternyata casing, dia masih kena tipu pula.

Dream – Sahabat Dream yang ingin membeli smartphone, alangkah lebih baik berhati-hati ketika membeli gawai ini. Perhatikan secara cermat kondisi barang yang dibeli.

Jangan sampai membeli barang palsu seperti dialami seorang pelajar Malaysia ini.

Dilansir dari Mynewshub, Senin 27 Mei 2017, seorang pelajar bernama Jaya terpaksa gigit jari setelah membeli ponsel J dengan harga 890 ringgit (Rp2,77 juta). Pemuda berusia 18 tahun ini membeli telepon genggam di pusat elektronik pada 12 April 2017. Dalam sepekan gawainya itu ternyata sudah rusak.

Sial nasib Jaya, yang didapatnya adalah smartphone replika.

“ Seminggu kemudian dia rusak dan tidak bisa on. Saya pergi ke toko lain untuk bertaya masalah telepon saya, tapi penjualnya itu mengatakan ponsel saya itu ponsel replika,” kata dia di Seremban, Malaysia.

Lalu, dia kembali ke toko tempat dia membeli J5. Petugas toko mengatakan ponsel itu bisa diperbaiki dengan biaya 60 ringgit (Rp187.150). Jaya pun setuju.

 

1 dari 1 halaman

Ketipu yang Kedua Kali

Ketipu yang Kedua Kali © Dream

Seminggu kemudian, dia datang. Ketika hendak mengambil teleponnya, Jaya mendapati smartphonenya dengan layar yang retak. Penjual menawari Jaya untuk tukar tambah ke Samsung J7 dengan tambahan uang 35 ringgit (Rp109.170).

“ Sekali lagi saya sadar ditipu ketika hendak membeli casing yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuran casing Samsung J7,” kata dia.

Jaya pun membuat laporan ke Samsung terkait smartphone yang dibelinya. Ketika mendapatkan pernyataan kalau telepon yang dibelinya adalah palsu, pemuda ini langsung membuat laporan kepada polisi pada 22 Mei 2017.

Lembaga hukum yang mengawal kasus Jaya, Gabungan Memartabatkan Pejuang Negara (GMPN), mengatakan tak segan membawa kasus ini kepada Kementerian Dalam Negeri, Koperasi, dan Kepenggunaan (KPDNKK) jika pihak toko tidak memberikan gawai asli kepada Jaya.

“ Dalam tiga hari pihak toko tidak memberikan telepon asli kepada pelajar ini, saya akan membawa masalah ini kepada KPDNKK,” kata pimpinan GMPN, Razali Zakaria.

Beri Komentar