Asing Masih Getol Jual Saham, Indeks Syariah Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 17 Oktober 2016 16:20
Asing Masih Getol Jual Saham, Indeks Syariah Melemah
Sentimen positif dari harga minyak yang berimbas pada saham komoditas tak cukup kuat mengangkat laju ISSI dan JII.

Dream – Saham-saham syariah kembali bergerak melemah di penutupan awal pekan. Penguatan harga saham di sektor komoditas belum cukup kuat mempertahankan laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) di zona hijau.

Laju dua indeks acuan saham syariah ini bertolak belakang dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru ditutup menguat.

Sentiment positif dari menguatnya harga minyak serta surplus neraca perdagangan membuat investor lokal kembali melantai.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 17 Oktober 2016, ISSI melemah 0,259 poin (0,15%) ke level 177,926. Pelemahan ini juga terjadi di indeks acuan saham bluechip syariah, JII yang turut `memerah` di angka 740,559 atau turun 1,687 poin (0,23%).

Sebanyak 29,26 miliar lembar saham senilai Rp4,9 triliun diperdagangkan hari ini. Aksi beli berhasil mengangkat 87 saham syariah ke zona hijau. Sementara 81 lainnya tertekan aksi jual dan 61 saham bertahan stagnan.

Meskipun demikian, banyaknya aksi beli saham investor asing ini tidak bisa mengangkat kinerja perdagangan saham syariah hari ini.

Pelemahan indeks syariah ini tak lepas dari aksi jual investor asing pada saham-saham syariah. Nett sell asing di jajaran indeks ISSI mencapai Rp 711 miliar, naik dari perdagangan akhir pekan lalu. 

Emiten yang menjadi penggerak utama perdagangan hari ini adalah emiten sektor pertanian yang indeksnya naik 1,89 persen, diikuti pertambangan 1,55 persen, dan perdagangan 0,75 persen.

Saham-saham syariah top gainer yang menjadi favorit investor adalah saham PTBA yang harganya naik Rp725, AALI Rp600, UNTR Rp600, LPPF Rp200, dan LSIP Rp20. Sebaliknya, saham syariah top losser adalah INTP yang harga sahamnya turun Rp300, UNVR Rp275, ICBP Rp200, INDF Rp200, dan SMGR Rp175.

Dari pasar uang, rupiah ditutup melemah di kisaran Rp13.079 per dolar AS. Angka ini melemah 46 poin atau 0,35 persen. Mata uang Indonesia ini sempat menguat di kisaran Rp13.025 per dolar AS.

Beri Komentar