Marak Aksi Beli, Indeks Syariah Kembali Menanjak

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 29 September 2016 16:20
Marak Aksi Beli, Indeks Syariah Kembali Menanjak
Pemodal asing berbalik melakukan aksi beli saham.

Dream - Perdagangan saham di bursa syariah ditutup positif. Saham-saham di sektor pertambangan menjadi penggerak pasar modal Indonesia hari ini.

Aksi beli pelaku pasar muncul setelah investor asing kembali melakukan aksi beli saham di pasar modal Indonesia. Kondisi regional yang sebagian besar ditutup menguat juga ikut memacu aksi beli pemodal.

Hingga sesi pasca penutupan perdagangan, nett buy asing untuk saham-saham syariah mencapai R 479 miliar, berubah dari posisi perdagangan kemarin. Sementara nett buy saham bluechips syariah mencapai Rp 523 miliar.  

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 29 September 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik 1,158 poin (0,65%) ke level 179,899. Sementara itu, indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga menguat 4,373 poin atau 0,58 persen ke level 757,067.

Walaupun bergerak positif, dua indeks saham syariah ini sempat bergerak level. ISSI sempat menyentuh titik terendahnya, yaitu di level 179,239, sedangkan JII di level 755,444. Kedua indeks acaun saham syariah ini masih " hijau" karena maraknya aksi beli oleh investor.

Perdagangan bursa syariah sore ini didominasi oleh saham-saham syariah yang bergerak menguat. Sebanyak 114 saham penghuni ISSI ditutup menguat sementara 78 saham melemah dan 70 saham lainnya stagnan.

Hingga sesi penutupan, transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp5,5 triliun dengan 38,01 miliar saham diperjualbelikan.

Sepanjang perdagangan hari ini, laju indeks saham syariah bergerak positif. Emiten sektor pertambangan kembali menjadi buruan investor dan menjadi motor penggerak indeks. Emiten sektor ini menguat 1,96 persen, diikuti emiten infrastruktur dan keuangan yang masing-masing naik 1 persen.

Sebaliknya, indeks sektoral yang mencetak koreksi saham terbesar berasal dari konsumer, sebesar 1,69 persen, diikuti manufaktur 1,06 persen dan industri dasar 0,32 persen.

Saham LPPF memimpin daftar top gainer indeks bluechips syariah dengan menguat Rp 425. Diikuti PTBA Rp 325, UNTR dan UNVR masing-masing Rp 250, dan INDF Rp 150 per saham.

Di jajaran top losser, saham keping biru syariah yang mengalami pelemahan adalah INTP Rp 150, ASII Rp 50, KLBF Rp 50, SSMS Rp 40, dan WIKA Rp 30 per saham.(Sah)

Dari pasar keuangan, kurs rupiah melemah tipis sebesar 9 poin (0,07%) di kisaran Rp12.953 per dolar AS. Padahal, rupiah sempat menyentuh level tertinggi di kisaran Rp12.920 per dolar AS.

Beri Komentar