Rekor Indeks Syariah Terhenti di Perdagangan Perdana 2018

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 2 Januari 2018 16:44
Rekor Indeks Syariah Terhenti di Perdagangan Perdana 2018
Indeks syariah malah terkoreksi.

Dream - Laju kencang indeks syariah mencetak rekor baru jelang penutupan tahun 2017 berakhir di perdagangan perdana 2018. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) sama-sama tersungkur di penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 2 Januari 2018.

Transaksi jual beli saham syariah di lantai bursa juga kembali ke jalur normal. Dengan posisi pemodal asing yang masih mencatat aksi beli bersih meski dengan nilai yang mulai berkurang. 

ISSI menutup perdagangan awal pekan dengan koreksi 0,133 poin (0,07%) ke level 189,727. Di awal perdagangan ISSI masih menyisakan tenaga paska penutupan akhir pekan dengan bergerak menguat ke level 190,059. 

Indeks acuan saham syariah ini bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 191,870 sebelum akhirnya aksi jual investor yang ingin memanfaatkan aksi ambil untung menenggelamkannya ke zona merah. ISSI mencetak level terendah di 189,018.

Nasib serupa juga dialami indeks keping biru syariah, JII yang dibuka menguat. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini terpeleset 1,960 poin (0,26%) ke level 757,110.

Aksi jual beli saham syariah di perdagangan perdana 2018 ini kehilangan tenaganya. Dengan 44,79 juta saham yang berpindah tangan, nilai transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp3,09 triliun, turun hampir setengahnya dari akhir perdagangan 2017 sebesar Rp5,76 triliun.

Pemodal asing memang masih melakukan aksi beli saham syariah di awal tahun 2018. Dengan nett buy mencapai Rp226 miliar, aksi beli asing ini berkurang dari semula Rp349 miliar.

Sebagian besar indeks acuan sektoral memang bergerak terkoreksi. Indeks sektor industri aneka dan perdagangan mengalamoi koreksi paling dalam masing-masing 1,03 persen.

Hanya ada tiga indeks yang menguat, yaitu industri dasar 1,72 persen, pertambangan 1,31 persen, dan manufaktur 0,19 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah pencetak top gainer adalah LPPF yang harganya naik Rp675, SMGR Rp375, ICBP Rp200, INCO Rp140, dan KLBF Rp40.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNTR yang harganya terkoreksi Rp1.250, AKRA Rp150, ASII Rp100, LSIP Rp90, dan EXCL Rp80.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 6 poin (0,04%) ke level Rp13.544 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar