Lepas Long Weekend, Indeks Syariah Masih Bergairah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 27 Desember 2017 16:38
Lepas Long Weekend, Indeks Syariah Masih Bergairah
Dua indeks syariah menguat bersamaan.

Dream - Marak aksi beli saham usai libur panjang, mendorong indeks syariah terus bergerak menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (Rabu, 27 Desember 2017). Meski masuk dengan dana minim, aksi beli pemodal asing ikut menambah tenaga di lantai bursa. 

Papan perdagangan BEI mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat 0,983 poin (0,53%) ke level 187,286. Indeks ISSI membuka mengawali perdagangan pekan terakhir 2017 dengan melemah di level 186,094. ISSI sempat terseret masuk zona negatif dan menyentuh di level terendah di 186,085. 

Munculnya aksi beli pemodal lokal yang masih terbius setimen kenaikan peringkat utang Indonesia sempat mendorong ISSI ke level tertinggi di 187,286.

Penguatan juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang menanjak 1,973 poin (0,27%) ke level 745,817. Dengan 16 emiten bluechips syariah yang menguat, JII sempat menyentuh level tertinggi di 746,194.

Transaksi perdagangan saham syariah masih marak jelang penutupan akhir tahun. Dari 205,44 juta saham yang berpindah tangan, lantai BEI diguyur dana jual beli saham syariah mencapai Rp5,99 triliun. Lebih rendah dari penutupan akhir pekan lalu namun relatif meningkat tajam dari posisi sekitar 1-2 pekan yang lalu. 

Pemodal asing mencoba mengikuti langkah investor lokal dengan melakukan aksi beli meski dengan dana yang sangat minim. Nett buy asing pada saham syariah ISSI mencapai Rp79,35 miliar. 

Sebagian besar indeks sektoral juga bergerak menguat. Investor banyak menginvestasikan dananya dengan membeli saham di sektor industri dasar, keuangan, dan pertanian yang masing-masing menguat 1,81 persen, 1,77 persen, dan 1,37 persen.

Investor hanya meninggalkan satu indeks sektoral yang bergerak melemah yaitu industri aneka dengan koreksi 0,55 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah pencetak top gainer adalah UNTR yang harga sahamnya naik Rp325, LPPF Rp175, SMGR Rp175, AKRA Rp100, dan TPIA Rp75.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah PTPP yang harga sahamnya turun Rp60, ASII Rp50, WIKA Rp15, PTBA Rp10, dan WSBP Rp6.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah. Kurs rupiah terhadap dolar AS turun 5 poin (0,04%) ke Rp13.559 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar