Investor Ambil Untung, Indeks Syariah Tertekan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 20 Desember 2017 16:59
Investor Ambil Untung, Indeks Syariah Tertekan
Hampir semua indeks sektoral rontok.

Dream - Bursa saham Indonesia yang kemarin menikmati rekor baru kali ini dilanda tekanan. Lantai bursa didominasi sejumlah indeks acuan yang bergerak melemah termasuk dua indeks saham syariah. 

Kabar baikya, pemodal asing masih tetap melakukan aksi modal meski pemodal domestik mencoba mencari keuntungan dari penguatan kemarin. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 20 Desember 2017, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), turun hingga 1,04 persen atau terpangkas 1,933 poin ke level 183,634.

Indeks ISSI melemah di awal pembukaan perdagangan dengan merosot ke level 185,453. Sempat melaju ke zona positif dengan level tertinggi di 185,815, ISSI tak kuasa menahan aksi ambil untung pemodal. 

Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut turun 11,067 poin (1,50%) ke level 728,549. Hanya tiga emiten unggulan syariah yang ditutup menguat sementara 14 lainnya mengalami tekanan. 

Transaksi perdagangan saham syariah sedikit kurang tenaga dengan 89,95 juta saham yang berpindah tangan dan nilai Rp4,86 triliun. 

Meski pemodal lokal mengendurkan semangat beli saham, langkah sebaliknya dilakukan investor asing. Nett buy asing pada perdagangan tengah pekan ini naik menjadi Rp529 miliar. 

Aksi jual saham marak terjadi di hampir semua indeks sektoral. Yang paling besar terjadi pada indeks sektor pertanian yang turun 2,12 persen, industri aneka 2,04 persen, dan industri dasar 1,74 persen.

Hanya ada satu indeks yang menguat, yaitu perdagangan yang menanjak 0,19 persen.

Tiga emiten unggulan syariah yang bergerak menguat dan menjadi top gainer adalah ICBP yang harga sahamnya naik Rp90, SMRA Rp15, dan WSBP Rp2.

Saham UNVR turun tajam, sebesar Rp1.100, diikuti oleh UNTR Rp575, LPPF Rp375, SMGR Rp300, dan ASII Rp175.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 3 poin (0,02%) ke level Rp13.579 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar