Indeks Syariah Balik Menguat, IHSG Cetak Rekor Baru!

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 19 Desember 2017 17:06
Indeks Syariah Balik Menguat, IHSG Cetak Rekor Baru!
Sektor pertambangan dan barang konsumsi menguat tajam.

Dream – Indeks syariah ditutup menguat pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 19 Desember 2017. Penguatan dua indeks acuan saham syariah bersamaan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencetak rekor baru di level 6.161.

Saham Unilever menjadi motor penggerak indeks bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII). 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan menguat 1,062 poin (0,58%) ke level 185,567 poin. Indeks ISSI mengawali perdagangan dengan kurang meyakinkan setelah dibuka melemah di level 183,918.

Munculnya aksi beli pemodal perlahan-lahan mendorong indeks ISSI menggapai zona hijau dan sempat menyentuh level tertinggi di 185,567. Sementara koreksi terdalamnya tercatat di level 183,825.

Kenaikan juga dicetak indeks JII yang kembali mendaki 2,584 poin (0,35%) ke level 739,616. Namun kurang dari separuh penghuni indeks JII yang bisa menapaki zona positif. 

Transaksi perdagangan saham syariah meningkat signifikan di hari kedua awal pekan ini. Dengan 104,11 juta saham syariah yang diperdagangkan, nilai transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp6,02 triliun. 

Ramainya transaksi perdagangan saham syariah ini juga diikuti aksi beli pemodal asing. Nett buy asing pada saham-saham syariah mencapai Rp172 miliar dengan JII mencatat angka Rp14 miliar hingga sesi paska penutupan perdagangan. 

Saham sektor sektor pertambangan kembali menjadi incaran investor dengan mengalami kenaikan sampai 1,97 persen. Diikuti barang konsumsi, termasuk didalamnya saham UNVR, yang naik 1,22 persen.

Koreksi masih dialami emiten sektor infrastruktur yang indeksnya turun 0,70 persen, industri dasar 0,50 persen, pertanian 0,33 persen, dan industri aneka 0,02 persen.

Emiten UNVR menjadi top gainer saham bluechips syariah usai harga sahamnya meroket Rp1.125, diikuti oleh UNTR sebesar Rp300, PTBA Rp200, INDF Rp150, dan SMGR Rp150.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah TPIA yang harga sahamnya terkoreksi Rp225, LPPF Rp125, AKRA Rp50, ICBP Rp50, dan TLKM Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 17 poin (0,13%) ke level Rp13.564 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar