Saham Tambang Membara, Indeks Syariah Langsung Menanjak

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 12 Desember 2017 16:51
Saham Tambang Membara, Indeks Syariah Langsung Menanjak
Sektor-sektor ini membuat indeks syariah menghijau.

Dream – Emiten tambang yang kembali meloncat ke teritori positif mendorong bursa saham Indonesia ikut bergairah. Setelah memulai awal pekan kurang menyenangkan, sebagian besar indeks acuan di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat pada penutupan perdagangan harian, Selasa 12 Desember 2017.

Tekanan jual oleh investor asing tak dihiraukan pemodal lokal yang asyik mengoleksi saham-saham unggulan. Begitu pula dengan sentimen negatif dari koreksi sejumlah bursa saham utama regional. 

Indeks acuan saham syariah BEI termasuk salah satu yang menikmati aksi beli investor. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan menguat 0,656 poin (0,36%) ke level 180,659. Meski dibuka menguat di level 180,294, ISSI bergerak naik turun sebelum menyentuh lebel tertinggi di sesi penutupan.

Saham-saham bluechips syariah yang kemarin tak dilirik investor, kini kebanjiran pembeli. Dengan 17 emiten yang bergerak naik, indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) menanjak 1,514 poin (0,21%) ke level 721,671.

Transaksi perdagangan saham syariah juga sedikkit bergairah dengan mengalami kenaikan dari segi volume dan nilai. Dari 48,74 juta saham syariah yang berpindah tangan, nilai transaksi perdagangan kali ini mencapai Rp3,73 triliun.

Pemodal asing belum mengubah posisinya dengan masih melakukan aksi jual saham syariah. Nett sell asing pada saham syariah mencapai Rp288 miliar, sedikit berkurang dari perdagangan awal pekan kemarin. 

Investor banyak berburu saham-saham di sektor sektor pertambangan dan industri dasar yang membuat kedua indeks tersebut meroket 2,2 persen dan 1,75 persen.

Sektor industri aneka justru merosot tajam sampai 2,14 persen.

Saham JII yang menjadi top gainer kali ini adalah SMGR yang harga sahamnya naik Rp225, EXCL Rp170, ADRO Rp100, ICBP Rp100, dan UNVR Rp100.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya turun Rp450, ASII Rp200, LPPF Rp200, WIKA Rp65, dan SCMA Rp40.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 12 poin (0,09%) ke level Rp13.540 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar