Bank Syariah `Khusus` Ekspatriat

Reporter : Ramdania
Rabu, 27 Mei 2015 13:16
Bank Syariah `Khusus` Ekspatriat
Perekonomian nasional lesu, bank syariah ini incar dana investor asing.

Dream - Abu Dhabi Islamic Bank akan memfokuskan bisnis mereka di komunitas ekspatriat di negara itu tahun ini. Hal itu dipicu oleh pertumbuhan di sektor perbankan nasional melambat, kata Tirad Mahmoud, CEO ADIB.

Total pendapatan sektor perbankan UEA naik sekitar 14 persen menjadi US$ 18,1 tahun lalu, namun ekspansi menunjukkan tanda-tanda melambat karena beberapa faktor termasuk penurunan harga minyak dan pendinginan pasar real estate.

" Kami percaya bahwa pertumbuhan keseluruhan pendapatan konsolidasi dari semua bank UEA telah berkurang secara signifikan," kata Mahmoud seperti dikutip dari Arab News, Rabu, 27 Mei 2015.

ADIB, Bank Syariah terbesar di Abu Dhabi, mencatat kenaikan 10,1 persen tahun-ke-tahun untuk laba bersih kuartal pertama sebesar US$ 122.800.000, dibantu oleh lompatan 14,1 persen pada pendapatan bersih sebesar 1,22 miliar dirham.

Namun demikian, angka tersebut menandai adanya sedikit perlambatan dari pertumbuhan pendapatan 16,6 persen pada 2014. Dan Mahmoud mengatakan dia memperkirakan pertumbuhan pendapatan ADIB tahun ini melambat dari tahun lalu.

Tanda perubahan prospek industri syariah di UEA adalah beberapa bank UEA beralih ke pinjaman lintas batas untuk terus berkembang, tetapi strategi ini memiliki batas, Mahmoud mencatat.

Pembiayaan konsumen bersih ADIB tumbuh 13,3 persen tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, tetapi mengalami penurunan 0,9 persen dari kuartal sebelumnya. Mahmoud memperkirakan penurunan itu karena waktu yang kurang tepat dan keputusan ADIB untuk menjauh dari beberapa bisnis potensial yang dianggap tidak memberikan return untuk ekuitas.

Dia memperkirakan aset perbankan syariah di UEA akan terus tumbuh lebih cepat dari bank konvensional. Kesenjangan dalam tingkat pertumbuhan itu akhirnya akan menyempit tapi hanya jika aset Islam mendekati 50 persen, dibandingkan sekitar seperempat sekarang.

ADIB kini lebih fokus ke penduduk ekspatriat UEA dengan melakukan akuisisi operasi ritel Barclays tahun lalu di negera tersebut. ADIB menyetujui kesepakatan 650 juta dirham dengan bank asal Inggris itu dan mulai memindahkan 110 ribu nasabah Barclays di AbuDhabi yang berlangsung hingga 1 September.

Kunci keberhasilan kesepakatan adalah rasio rekening Barclays yang bisa dipertahankan ADIB. Mahmoud mengatakan ADIB telah menganggarkan kehilangan sekitar 20 persen tetapi pada akhirnya hanya merugi 2 persen.

Hal ini dicapai antara lain dengan meminimalkan keterlibatan pelanggan dalam proses migrasi - misalnya, pelanggan bisa tetap memakai nomor kartu lama mereka - dan dengan mempertahankan tim manajemen Barclays.

Operasi internasional ADIB - yang hadir di Inggris, Arab Saudi, Qatar, Irak, Sudan dan Mesir - masih terlalu kecil untuk membuat dampak besar tetapi mereka berkembang pesat.

Pendapatan internasional pada tahun 2014 menjadi dua kali lipat dari tahun 2013, dan 2015 diperkirakan menjadi dua kali lipat dari tahun 2014, kata Mahmoud.(Ism)

Beri Komentar