Perbankan syariah lolos melewati masa sulit, ketika tahun lalu sektor keuangan Indonesia ikut terguncang akibat krisis finansial Eropa dan Amerika. Meski tidak mudah memang. Ada yang melewati masa krisis itu dengan gemilang, ada juga yang susah payah, meski akhirnya bisa disebut sukses.
Dari 11 Bank Umum Syariah (BUS), yang tercatat berbisnis dengan sistem keuangan islami ini, ada enam perusahaan yang menangguk untung. Sementara sisanya harus mengaku rugi.
Dream.co.id menemukan keuntungan bank syariah sepanjang 2013 bervariasi dari 13 persen sampai 2,5 kali lipat. Sementara yang merugi berada di rentang 12 hingga 59 persen.
Berikut lima bank pencetak untung terbesar sepanjang 2013, mulai dari yang prosentase keuntungan terendah hingga yang berada di puncak :
5. PT Bank Syariah BNI
Laba/Rugi 2012: Rp 101,89 miliar
Laba/Rugi 2013: Rp 117,46 miliar
Kenaikan: 15,28%
Memulai sebagai unit bisnis strategis sejak 29 April 2000, PT BNI Syariah terus mencetak kinerja gemilang. Bank ini naik kelas menjadi BUS tiga tahun terakhir.
Hingga akhir tahun lalu, BNI Syariah telah memiliki aset senilai Rp 14,7 triliun, naik 38,2 persen dari tahun sebelumnya. Aset ini ditopang pertumbuhan pembiayaan sebesar 47,3 persen menjadi Rp 11,2 triliun. Kepercayaan pemilik dana pada BNI Syariah juga terus meningkat. terbukti dana pihak ketiga bertambah 29,5% menjadi Rp 11,9 triliun pada 2013. Giro dan tabungan atau CASA rasio berhasil menjadi yang tertinggi diantara industri bank syariah nasional.
4. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Laba/Rugi 2012: Rp 398,41 miliar
Laba/Rugi 2013: Rp 475,84 miliar
Kenaikan: 22,2%
Sebagai pioneer di bisnis syariah, Bank Muamalat mencetak berbagai penghargaan. Terakhir, Alpha Southeast Asia memberikan apresiasi positif atas kinerja positif bank ini. Aset Bank Muamalat tumbuh lebih 3 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Dari angka Rp 12,6 triliun menjadi Rp 54,69 triliun, hingga semester satu tahun lalu. Pendapatan perusahaan meningkat 46,04 persen menjadi Rp 4,35 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga pertengahan tahun lalu, Bank Muamalat masih kukuh menjadi salah satu jagoan bank syariah nasional dengan penguasaan pasar sebesar 29,92%.
3. PT Bank Syariah BRI
Laba/Rugi 2012: Rp 101,88 miliar
Laba/Rugi 2013: Rp 129,56 miliar
Kenaikan: 27,16%
Dalam dua tahun terakhir bank ini meraih Indonesia Brand Champion. BRI Syariah bertengger di posisi tiga sebagai pencetak uang terbesar. Pendapatan mereka tahun lalu Rp 1,87 triliun. Naik 24,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan mereka naik Rp 14,1 triliun atau naik 23,68 persen dibanding tahun sebelumnya. Agresifitas ini membuat mereka berkilau dengan aset Rp 17,5 triliun atau tumbuh 24,11 persen.
2. PT BCA Syariah
Laba/Rugi 2012: Rp 8,36 miliar
Laba/Rugi 2013: Rp 12,70 miliar
Kenaikan: 51,93%
Baru berusia 3 tahun, bank hasil akuisisi dari PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) ini muncul dengan kinerja menggembirakan. PT BCA Syariah mampu mencetak pertumbuhan laba terbesar kedua di jajaran BUS. Perusahaan yang 99,99 persen sahamnya dimiliki PT Bank Central Asia Tbk ini membukukan pendapatan Rp 200,95 miliar.
BCA Syariah memancang target sebagai pelopor industri perbankan syariah Indonesia sejak berdiri. Mereka menjanjikan keunggulan di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpun dana, dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah.
Dengan dukungan induk usahanya, nasabah BCA Syariah menikmati berbagai layanan tanpa dikenakan biaya. Wajar jika perusahaan bisa mengumpulkan dana pihak ketiga hingga Rp 1,7 triliun atau naik 34,97 persen.
1. PT Bank Jabar Banten Syariah
Laba/Rugi2012: (Rp 18,18 miliar)
Laba/Rugi 2013: Rp 28,31 miliar
Kenaikan: 255,75% Bank Jabar Banten Syariah mencapai prestasi paling gemilang. Anak usaha PT Bank Jabar & Banten Tbk ini berhasil lolos dari rapor merah tahun sebelumnya, menjadi keuntungan di prosentase tertinggi.
Pendapatan Bank Jabar Banten Syariah naik 26,9 persen menjadi Rp 264,57 miliar, pada 2013. Perolehan ini ditunjang ekspansi pembiayaan yang tumbuh 21,5 persen di angka Rp 3,6 triliun. Alhasil pendapatan dari pembiayaan pun terdongkrak 41,7 persen menjadi Rp 508,02 miliar.
Di tengah pengetatan likuiditas, BJB Syariah membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar lima persen menjadi Rp 3,1 triliun. DPK BJB Syariah masih didominasi dana mahal atau deposito sebesar Rp 2,37 triliun. Deposito perseroan tumbuh 0,3 persen. Sisanya berasal dari simpanan sebesar Rp 506,1 miliar dan giro Rp 245,48 miliar.
Tahun ini, BJB masih berharap bisa mencetak kinerja gemilang. Mereka memasang target pertumbuhan menyamai induk usaha sebesar 25 persen.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale