Indeks Acuan Saham Syariah Bertambah Satu Lagi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 17 Mei 2018 15:29
Indeks Acuan Saham Syariah Bertambah Satu Lagi
Bagaimana kriteria pemilihan saham JII70?

Dream – Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis tiga indeks baru. Salah satunya adalah Jakarta Islamic Index 70 (JII 70). Dengan tambahan ini, pasar modal syariah Indonesia memiliki tiga indeks acuan. 

Selama ini, papan perdagangan bursa sudah memiliki dua indeks acuan saham syariah yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). 

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan JII70 adalah indeks syariah yang memiliki 70 saham syariah yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi yang tinggi. Jumlah saham syariah lebih banyak dari JII yang hanya memiliki 30 saham syariah.

“ Tadinya, kan, 30. Sekarang 70 perusahaan syariah yang masuk daftar efek syariah,” kata Tito di Jakarta, Kamis 17 Mei 2018.

Tito mengatakan indeks JII70 dipilih dari saham syariah yang masuk dalam daftar ISSI dan telah tercatat selama enam bulan terakhir. Selanjutnya, indeks JII70 dipilih menggunakan kapitalisasi pasar dan rata-rata nilai transaksi harian di pasar reguler.

Indeks JII70 akan dilakukan peninjauan berkala setiap akhir bulan Mei dan November untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di Juni dan Desember. Periode ini mengikuti jadwal peninjauan berkala ISSI dan JII.

Dia berkata JII70 ditetapkan tanggal dasar indeks pada 29 Mei 2009.

Sekadar informasi, selain JII70, BEI juga meluncurkan indeks IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20. Indeks IDX High Dividend 20 berisi saham dari emiten yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir serta memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler untuk periode 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan terakhir masing-masing lebih besar dari Rp1 miliar. Indeks IDX High Dividend 20 dipilih berdasarkan imbal bagi hasil, dividen, kriteria, likuiditas, serta kapitalisasi pasar.

Sementara indeks IDX BUMN20 dipilih dari saham perusahaan BUMN,dan afiliasinya yang telah tercatat selama enam bulan. Indeks ini dipilih berdasarkan kriteria, likuditas, jumlah hari diperdagangkan, dan kapitalisasi pasar.

(Sah)

Beri Komentar