Berat Badan Malah Turun Saat Hamil, Cari Tahu Penyebabnya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 18 Juli 2022 08:12
Berat Badan Malah Turun Saat Hamil, Cari Tahu Penyebabnya
Bisa karena hal normal atau bisa juga karena kondisi penyakit yang membutuhkan penanganan medis.

Dream - Kehamilan identik dengan kenaikan berat badan. Tubuh ibu memang jadi tempat perkembangan bayi di mana ada janin di dalamnya, plasenta, ketuban, dan darah. Hal tersebut membuat berat badan ibu bertambah cukup banyak.

Pada beberapa kondisi, ada ibu yang justru mengalami sebaliknya, mengalami penurunan berat badan. Dikutip dari KlikDokter.com, penyebab berat badan turun saat hamil cukup beragam.

Mulai dari kondisi yang tidak berbahaya hingga penyakit yang membutuhkan penanganan khusus. Berikut beberapa pemicunya.

1. Morning Sickness
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, salah satu kondisi yang bisa menyebabkan berat badan ibu hamil turun adalah morning sickness. Merupakan kondisi ketika ibu hamil merasakan mual dan muntah selama masa kehamilan.

Memang sering disebut sebagai morning sickness, mual dan muntah bisa dialami bumil sepanjang waktu, baik pagi, siang, sore, atau malam hari.

“ Keluhan morning sickness yang begitu berat dapat mengganggu asupan makanan ibu hamil sehingga berat badan turun,” ujar dr. Atika.

Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama atau tiga bulan awal masa kehamilan. Biasanya ditandai dengan gejala berupa kelelahan, berkurangnya nafsu makan, sensitif pada bau dan muntah

Kondisi tersebut memang berpotensi membuat berat badan ibu hamil turun. Penurunan berat badan akibat morning sickness lumrah terjadi. Selain itu, berat badan yang berkurang tidak terlalu banyak.

 

1 dari 4 halaman

2. Hyperemesis Gravidarum

2. Hyperemesis Gravidarum © Dream

Berikutnya, kondisi kesehatan yang bisa menurunkan berat badan ibu hamil adalah hiperemesis gravidarum. Berdasarkan Stanford Children’s Health, hiperemesis gravidarum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan morning sickness yang menyebabkan ibu hamil mual dan muntah.

Hanya saja, ibu hamil dengan kondisi hiperemesis gravidarum mengalami mual dan muntah yang parah dan berlangsung sepanjang hari. Hal ini tidak hanya menyebabkan ibu hamil kehilangan sejumlah besar berat badan, tetapi juga mengalami dehidrasi.

Menurut Cleveland Clinic, hiperemesis gravidarum diduga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon HCG atau human chorionic gonadotropin dan estrogen. Biasanya, ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum sedang mengandung anak kembar.

 

2 dari 4 halaman

3. Perubahan Pola Makan

3. Perubahan Pola Makan © Dream

Berat badan ibu hamil juga bisa mengalami penurunan akibat perubahan pola makan. Biasanya perubahan pola makan dilakukan bumil yang ingin menjalani kehamilan sehat, khususnya wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas.

Menurut Royal College of Obstetricians & Gynecologists, kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil meningkatkan risiko ibu hamil dan bayi dalam kandungan mengalami komplikasi kesehatan.

Ibu hamil dengan berat badan berlebih atau obesitas yang menerapkan pola makan sehat berpotensi mengalami penurunan berat badan. Penyebab berat badan turun pada ibu hamil yang satu ini tidak berbahaya.

 

3 dari 4 halaman

4. Kondisi Kesehatan Lainnya

4. Kondisi Kesehatan Lainnya © Dream

Ada kalanya penurunan berat badan ibu hamil disebabkan oleh kondisi kesehatan lain. Seperti, gangguan autoimun, kanker, gangguan makan, ketidakseimbangan endokrin, infeksi, masalah psikiatri, kelainan sarah atau keluhan medis lainnya. Dalam kondisi ini penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika berat badan terus menurun.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

4 dari 4 halaman

Pesan Kocak Dokter Kandungan untuk Para Suami Saat Cek Hamil

Pesan Kocak Dokter Kandungan untuk Para Suami Saat Cek Hamil © Dream

Dream - Ibu hamil membutuhkan pemeriksaan rutin setiap bulannya. Dalam beberapa kondisi, pemeriksaan juga kadang dilakukan satu kali dalam seminggu. Hal ini untuk mengetahui kondisi ibu dan janin secara detail agar kehamilan berjalan baik hingga persalinan.

Para ayah atau suami, memang sebaiknya mendampingi saat ibu hamil melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Saat dokter menjelaskan soal kondisi kehamilan, perhatikan dengan seksama, jangan sampai tak mengetahui soal kesehatan istri dan janin dalam kandungan.

Dokter Yassin

Dokter Yassin Bintang, spesialis obstetri dan ginekologi yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah, mengingatkan para suami untuk fokus sebentar mendengar penjelasan dokter. Pasalnya, mereka harus jadi suami siaga, gerak cepat jika terjadi sesuatu pada istri dan anaknya.

Unggahan dr. Yassin

Lewat akun Instagramnya @yassinbintang, ia menulis " Tips buat papajen: Kalau lagi di ruang dokter, HPnya simpen dulu, perhatiin istrinya. Paling beberapa menit aja sih" .

Ia pun mengingatkan kalau anak dalam kandungan istri dibikin berdua. Saat 'membuatnya' tentu tak sambil lihat HP.

Komentar pun bermunculan dari para follower dr. Yassin. Seperti " Ini pasti barusan pakdok nemuin yg suaminya asik liat hape ya dok? hahaha" .

" Pas kontrol kandungan sih nggaa mainan HP, tapi setelah lahir, momongnya sambil mainan HP,"  komentar lainnya.

" Bikinnya online dok,"  respons kocak warganet.

 

Beri Komentar