Waduh! Jaket Ojek Online Dijual Bebas, Ini Kata Operator

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 5 Januari 2018 15:29
Waduh! Jaket Ojek Online Dijual Bebas, Ini Kata Operator
Penjualan atribut ojek online ini juga membuat warganet cemas, lho.

Dream – Perusahaan transportasi online, termasuk ojek, memberikan atribut khusus kepada mitra pengemudi sebagai identitas. Perusahaan itu juga seharusnya menjadi pihak satu-satunya yang menyediakan jaket ojek online.

Pada faktanya, ada juga pihak lain yang turut menyediakan—dalam hal ini menjual—atribut ojek online.

Dikutip dari akun Instagram @dramaojol.id, Jumat 5 Januari 2018, ada pedagang pakaian yang kedapatan menjual jaket Gojek. Menurut informasi, toko itu berada di daerah Cijantung, Jakarta Timur.

“ Sekarang semua bisa jadi driver Gojek,” begitu bunyi keterangan pada foto itu.

Foto penjualan atribut ojek online ini membuat sejumlah warganet cemas. Mereka khawatir jaket ojek online ini disalahgunakan oleh oknum untuk berbuat kejahatan.

“ Aduuh tolong dong jangan dijual bebas gitu. Tolong tindak lanjutnya @gojekindonesia @grabid. Udah banyak kasusnya, loh. Dua teman saya kemalingan dan saat kejadian depan rumah ada gojek. Bahaya, nih, mencoreng nama baiknya nanti, please! Tindak lanjutnya,” tulis @aulina.olin.

“ Pantes. Ada gossip tukang curi motor modus pake jaket Gojek gitu,” tulis @sagapdapin.

“ Sekarang banyak yang jual jaket ojol dan makin banyak aja kejahatan yang berkedok ojol, padahal dia bukan ojol, tapi cuma memanfaatkan keadaan sesaat aja,” tulis @kendri_kaesara.

Bahkan, ada juga yang mengaku menjadi korban kejahatan dan pelakunya mengenakan jaket ojek online. “ Motor vari gue ilang. Tetangga lihat ada orang pakai jaket ojol. Kadang di situlah suka dipakai modus kejahatan,” kata faisalangga_ys.

 

Lah iyaaaaak. Source 1cak.com

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

Fenomena pakaian dinas Ojek Online yang dijual bebas ternyata sudah diketahui operator transportasi online. Reaksi mereka beragam. 

1 dari 1 halaman

Perusahaan Ojek Online `Gerah`

Perusahaan Ojek Online `Gerah` © Dream

Perusahaan transportasi online juga telah mendengar kabar penjualan jaket ojek online. Grab Indonesia mendapatkan informasi penjualan atribut jaket mitra Grab di masyarakat. Pihaknya sedang menindaklanjuti penjualan atribut ojek online.

“ Kami telah menerima informasi mengenai penjualan atribut tidak resmi Grab yang dilakukan oleh berbagai pihak melalui situs penjualan daring maupun jejaring sosial dan tengah menindaklanjuti kegiatan tersebut,” kata Marketing Director Grab Indonesia, Medico Azwar, kepada Dream.co.id, melalui pesan tertulis.

Medico meminta masyarakat untuk tidak memperjualbelikan atribut Grab. Dia juga meyakinkan masyarakat bahwa mitra pengemudi resmi Grab dapat diidentifikasi melalui akun mitra pengemudi.

Akun ini hanya dapat diperoleh jika mitra telah lulus proses perekrutan. “ Kami senantiasa melakukan proses pemantauan kegiatan operasional sesuai dengan kode etik yang berlaku,” kata dia.

Medico juga meminta masyarakat untuk melapor kepada Grab Indonesia apabila ada informasi miring yang melibatkan mitra pengemudi dan penumpang Grab. “ Kami menyarankan masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi tersebut sebelum meneruskannya ke pihak lain dengan meneruskan ke tim Customer Experinece kami untuk segera ditindaklanjuti,” kata dia.

Senada dengan Grab, manajemen Uber Indonesia mengaku menerapkan aturan yang ketat terhadap para mitranya. Untuk mendapatkan atribut Uber (plus akun pengemudi), mitra pengemudi harus lolos persyaratan pendaftaran.

“ Selain itu, sebagai bagian dari proses registrasi, memiliki surat keterangan catatan kepolisian/SKCK yang berlaku merupakan salah satu persyaratan sebagai mitra Uber,” tulis manajemen Uber lewat keterangan tertulis yang diterima Dream.

Uber juga memiliki fitur-fitur untuk melindungi pengguna dari kejahatan, misalnya penjemputan anonim. Misalnya, memiliki informasi pengemudi berupa nama, foto, profil, serta model dan nomor pelat kendaraan. Perusahaan ini juga memiliki fitur Share Your ETA untuk berbagi status dan posisi perjalanan secara real time.

Apabila terdapat ketidaksesuaian antara data di aplikasi dengan mitra yang datang, penumpang berhak dan sangat disarankan membatalkan atau melaporkannya ke Uber untuk segera kami tindaklanjuti,” tulis perusahaan.

Bagaimana dengan Gojek? Hingga berita ini diturunkan, manajemen Gojek Indonesia belum memberikan tanggapannya. Surat elektronik (Email) yang dikirimkan redaksi Dream belum mendapat jawaban. 

(Sah)

 

Beri Komentar