Protes Pemerintah Kota, Pria Ini Bangun Monumen Nyentrik

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 27 Desember 2018 07:42
Protes Pemerintah Kota, Pria Ini Bangun Monumen Nyentrik
Monumen itu sebagai tanda kekesalan terhadap pemerintah.

Dream – Orang-orang punya cara yang unik untuk mengekspresikan sesuatu, termasuk kekecewaan. Hal ini juga dilakukan oleh seorang pria bernama Ted Pelkey.

Dikutip dari Mashable, Rabu 26 Desember 2018, dia nekat membangun patung unik. Patungnya berbentuk tangan yang mengacungkan jari tengah. Untuk membuat jari ini, Pelkey merogoh kocek hingga US$4 ribu (Rp58,23 juta).

Ted Pelkey nekat membangun monumen nyentrik ini.

Pria asal Westford, Vermont, Amerika Serikat, mendirikan monumen ini untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan terhadap kotanya. Monumen ini terbuat dari balok pinus seberat 700 pon atau 317,51 kg.

Monumen jari tengah ini berdiri di tiang setinggi 16 kaki di tengah kota. Bahkan, dia juga memasang lampu sorot agar jari tengah terlihat pada malam hari.

1 dari 2 halaman

Wah, Gara-gara Ini Rupanya

Pelkey melakukan aksi nekat karena kesal dengan pemerintah setempat.

Sepuluh tahun yang lalu, dia yang menjalankan bisnis perbaikan truk dan daur ulang ini pergi ke Westford Selectboard dan Development Review Board. Tujuannya agar bisa mendirikan garasi seluas 8 ribu kaki persegi (2.438 meter persegi).

Pria itu bepergian ke kota tetangga, Swanton, untuk berbisnis. Gagasan punya garasi di kota yang sama dirasa akan membuatnya praktis.

Sayangnya, orang-orang di pemerintahan setempat memblokir izinnnya. Perseteruan terjadi selama sepuluh tahun.

Kesal, Pelkey mendirikan monumen itu.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Setempat Tak Bisa Berbuat Apa-apa

Pemerintah setempat tak berkutik ketika Pelkey mendirikan monumen “ protes”. Alasannya, patung itu tidak melanggar ketentuan.

Pertama, monumen ini bukan papan iklan. Kedua, monumen jari termasuk kategori seni. Menghancurkan barang itu berarti hak Pelkey untuk berekspresi.

Lalu, apa yang dikatakan Pelkey? “ Ini hal yang terindah dalam hidup,” kata dia.  (ism)

Beri Komentar