Marisa Tumbuan Bergelut Di Bisnis Barang Preloved. (Foto: Dream.co.id/Diah Tama Yanti)
Dream - Di kalangan pecinta barang preloved, bisnis Adelsbrandedbag tentu tak asing lagi di telinga. Otak di balik bisnis barang-barang kenangan ini dilahirkan dari kreativitas Marisa Tumbuan.
Marisa menjual barang-barang seken seperti tas, baju, dan aksesoris fesyen yang datang dari merek global. Wanita ini merintis Adelsbrandedbag tahun 2012 dan memasarkan barang dagangannya melalui bazar dan online.
Kini usahanya berkembang. Tiga tahun sejak pertama kali merintis usahanya, Marissa sudah memiliki toko di kawasan Dharmawangsa Square, Jakarta.
“ Kalau aku memang lebih senang preloved. Sesuatu yang tetap berkualitas, bergengsi, dan tidak memaksakan,” kata dia di Jakarta.
Marisa mengatakan akun media sosial Adelsbrandedbag sudah memiliki 48.800 pengikut dan punya lima orang karyawan. Dalam sehari, produknya bisa laku 4-5 barang. Sebulan, bisa laku 120 barang.
Ada tantangan yang dihadapi Marisa saat berbisnis barang-barang preloved. Dikatakan bahwa karakter pembeli masih menganggap “ pembeli adalah raja”.
“ Karakter buyer di Indonesia yaitu ‘pembeli adalah raja’. Kalau di luar kadang (pembeli) malah takut sama penjualnya,” kata dia.
Istri Aditya Tumbuan yang merupakan founder Irresistible itu mengatakan akan ikut dalam festival ICEFEST 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, bulan depan. Tim Irresistible akan menggelar bazar yang menjual barang-barang seken. Marissa juga akan menggelar lapak untukberdagang barang preloved di acara ini.
(Laporan: Diah Tama Yanti)
Dream – Selain berdakwah, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktunya menjadi seorang pebisnis selama 25 tahun. Berkat kepiawaian dagangnya, Rasulullah terkenal sebagai pedagang yang sukses, ulet, dan jujur.
Cara Rasullah menjalankan bisnis niaganya sebetulnya bisa dicontoh oleh para pebisnis saat ini. Satu hal yang harus dicatat, Rasul selalu menjunjung tinggi etika bisnis yang mencakup manajemen dan etos kerja.
Rahasia sukses bisnis yang dilakukan oleh Rasululla bisa berjalan karena Beliau menjalankan tiga strategi. Apa saja ya?
Pertama, Nabi membangun hubungan interpersonal yang berkesan. Ini ditunjukkan dengan sikap yang bersahabat dan raut wajah yang selalu tersenyum. Dia juga mampu mengingat nama maupun masa lalu mitra yang dijumpainya, ujar pengamat ekonomi syariah, Syafii Antonio.
Rasulullah juga bisa membuat suasana menjadi ceria dan saling mendukung. Sikap ini dinilai ampuh untuk menciptakan optimisme walaupun serba kekurangan.
Selanjutnya, menghargai perbedaan cara pandang dan bisa menjelaskan sudut pandang melihat suatu hal. Nabi bisa mengarahkan lawan debatnya tanpa terasa dan meyakinkan ke sasaran positif yang diinginkan.
Yang terakhir, yang paling disukai pelanggan, yaitu memberi kepastian. Dalam bisnisnya, Rasulullah tidak PHP alias memberikan kepastian. Nabi juga memperlihatkan sikap menghargai waktu dan tak mudah mengobral janji, memperlihatkan kesediaan untuk berkorban, dan tak hanya mengedepankan kepentingan sendiri.
" Pada suatu zaman yang penuh ketidakpastian dan berkembang suasana saling berkhianat, kehadiran sosok yang dapat dipercaya dan diandalkan menjadi dambaan,” kata Syafii.
Dream - Tidak sedikit orang yang merasa ingin terjun ke dunia bisnis. Apalagi, setelah dia menemukan celah yang bisa menghasilkan uang.
Akan tetapi, terjun ke dunia bisnis pun tak bisa sembarangan.
Tanpa perencanaan, bisnis yang dijalankan nantinya akan berantakan. Lantas, bagaimana caranya merencanakan bisnis?
Founder and CEO QM Financial, Ligwina Hananto, mengatakan, tiga hal yang harus direncanakan sebelum bisnis. Pertama, adalah masalah konsumen yang ingin diselesaikan. Seseorang yang ingin berbisnis menemukan masalah konsumen yang akan dicarikan solusinya.
Yang ke dua, menentukan target pasar. Pelaku bisnis harus menemukan siapa yang akan menjadi konsumen. Yang ke tiga, solusi pelaku UKM untuk menyelesaikan permasalahan konsumen.
" Fokus kita terhadap masalah yang dihadapi pembelinya. Di mana ada masalah, di situ ada kesempatan," kata Ligwina dalam acara " Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif" di Cirebon, Jawa Barat, dikutip dari laman Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Sabtu 2 Maret 2019.
Dia mengatakan pelaku UKM kreatif perlu menyampaikan paparan untuk mendapatkan alternatif pembiayaan dari perbankan dan non perbankan. Dalam paparan ini, ada dua hal yang diperhatikan, yaitu tim dan traction.
Tim yang dibangun itu memerlukan CEO yang bisa membaca laporan keuangan. Nah lappran keuangan ini bisa digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan usaha.
Sedangkan traction merupakan ukuran keberhasilan yang bisa dihitung secara eksponensial. Ukuran ini juga menentukan perbankan dan non perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UKM. Misalnya, traction jumlah UKM kreatif digital dinilai dari jumlah pelaku pengguna aplikasi.
Ligwina juga mengingat pelaku UKM kreatif untuk memiliki laporan keuangan.
" Bisnis harus memiliki laporan keuangan. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN