Dream - Anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI), BNI Syariah baru saja menawarkan surat utang syariah (sukuk) mudharabah dengan tingkat kupon 8,75% hingga 9,75%. Surat utang ini bertenor 3 tahun dengan nilai target emisi sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar.
Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah mengatakan, dana sukuk ini akan digunakan sebagai sumber dana pembiayaan syariah serta menjaga likuiditas jangka panjang.
" Ini juga akan menjadi efek syariah pertama yang listing sesuai dengan semangat OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang mencanangkan Tahun Pasar Modal Syariah," tambah Dinno, dalam keterangan pers, Kamis, 16 April 2015.
Sementara, sebagai salah satu penjamin emisi, Direktur Danareksa Sekuritas Iman Hilmansah menambahkan penetapan kupon di kisaran 8,75% - 9,75% berdasarkan pertimbangan kondisi pasar dan peringkat utang emiten yang disematkan PT Pefindo di level AA+. " Saat ini kondisi market tengah kondusif, normal," ujar Iman.
Ia juga optimistis nilai emisi Rp 750 miliar dapat diserap investor. Mengingat potensi calon investor pada emisi sukuk justru lebih luas dibanding emisi obligasi konvensional.
" Investor syariah tidak bisa masuk ke instrumen konvensional. Tapi investor konvensional bisa masuk ke syariah juga. Ini peluang" kata Iman.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati