Bos IMF: Genjot Ekonomi dengan Inovasi Sektor Keuangan

Reporter : Kurnia
Rabu, 2 September 2015 16:52
Bos IMF: Genjot Ekonomi dengan Inovasi Sektor Keuangan
Sektor keuangan harus mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat.

Dream - Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagerde mengatakan, negara-negara di kawasan Asia dapat mengandalkan inovasi dalam sektor keuangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, sektor keuangan Asia didukung oleh level pertumbuhan yang luar biasa dan punya kemampuan mempertahankan stabilitasnya dalam gejolak yang begitu cepat.

" Meski demikian, sektor keuangan tetap butuh belajar khususnya dari sektor manufaktur  yang secara terus menerus berubah mengikuti nilai tambah produk yang lebih tinggi serta proses pembiayaan yang semakin efektif," ujar Christine Lagerde dalam Konferensi Kerjasama IMF dan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Rabu 2 September 2015.

Ia melanjutkan, bicara mengenai pendalaman sektor keuangan di beberapa negara berarti juga mesti mengubah pandangan lama mengenai transaksi perbankan. Dari praktik perbankan tradisional yang fokus pada pengambilan deposit dan pinjaman komersil kepada perusahaan.

" Pembiayaan yang lebih dalam (deeper financial) dapat menolong Asia mendapat keuntungan berupa kesempatan adanya kesempatan perdagangan baru, mendorong produktivitas, meningkatkan jumlah tenaga kerja, dan mendukung pendewasaan di sektor-sektor lain," tambahnya.

Bagi konsumen, kata Lagarde, model layanan keuangan baru dapat menyediakan berbagai kemudahan seperti pembayaran otomatis, produk asuransi dan pensiun, sebagaimana sudah diterapkan di Singapura.

Sedangkan bagi pebisnis, inovasi memang berarti sebuah resiko atas modal start up dan kesamaan pendanaan untuk memperluas perusahaan. Hal itu dapat pula menambah peran surat utang dan pasar saham, serta memungkinkan investor untuk melakukan pembiayaan jangka panjang.

Lagarde menegaskan, melalui inovasi sektor keuangan ini ia tak bermaksud mengusulkan model pembiayaan yang beresiko. Menurutnya, sistem deeper financial justru dapat menjadi pelindung dari volatilitas. " Tapi syaratnya, harus ada sistem regulasi keuangan yang baik," ungkapnya.

" Artinya, masih ada sisa-sisa risiko yang mesti dicegah, seperti praktik shadow banking misalnya," tutup Lagarde.

Beri Komentar