CEO Telegram (kiri), Pavel Durov, Menemui Menteri Komunikasi Dan Informatika, Rudiantara. (Foto: Kementerian Komunikasi Dan Informatika)
Dream – CEO Telegram, Pavel Durov, akhirnya bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Kedatangan Durov ke Indonesia terjadi setelah aplikasi percakapan tersebut diblokir pemerintah Indonesia.
Dalam perbincangan tersebut, Rudiantara mengungkapkan mereka sempat berbincang mengenai isu penanganan terorisme dan konten radikal yang kerap tersebar melalui aplikasi percakapan Telegram.
Keduanya juga membahas tindak lanjut dari penutupan 11 domain name system (DNS) layanan Telegram berbasis web.
“ Saya mengapresiasi Telegram yang responsif dalam menyikapi isu ini,” kata Rudiantara melalui keterangan tertulis diterima Dream, Selasa, 1 Agustus 2017.
Durov mengatakan Telegram punya komitmen yang sama dengan pemerintah Indonesia. Dia menyatakan pihaknya juga menaruh perhatian sangat besar terhadap ancaman terorisme global.
“ Penting buat pemerintah Indonesia dan Telegram untuk membuat joint statement terkait hal ini,” kata dia.
Usai pertemuan ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Samuel A Pangerapan, menangkap adanya itikad baik serta komitmen Telegram untuk menangani isu-isu terorisme dan konten radikal. Melihat komitmen itu, kata Samuel, pihaknya menyatakan blokir terhadap 11 DNS Telegram akan dipulihkan.
“ Minggu ini akan segera dipulihkan,” kata Samuel.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
