Foto: Pixabay.com
Dream - Uganda mengumumkan telah menemukan 31 juta ton cadangan emas yang siap untuk ditambang. Negara di Afrika Timur itu kini mengundang para investor untuk mengelola sumber daya alam tersebut.
Dikutip dari Mining.com, Senin 3 Juli 2022, Juru Bicara Kementerian Energi dan Pengembangan Mineral Uganda, Solomon Muyita, mengatakan, pemerintah negaranya ingin mengembangkan sektor pertambangan emas yang sampai sekarang masih didominasi penambang liar.
Menurut Muyita, diperkirakan 31 juta ton bijih emas itu bisa diekastrasi menjadi 320.158 ton emas olahan. Laman miningreview, cadangan emas tersebut bernilai US$12 triliun atau sekitar Rp180.115 triliun.
Sebagian besar bijih emas tersebut ditemukan di Karamoja, daerah luas yang kering di sudut timur laut negara itu, yang berbatasan dengan Kenya.
Dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian negara, pemerintah Uganda juga telah memberi lisensi pada perusahaan pertambangan emas, salah satunya yakni Wagagai, perusahaan asal China untuk mulai memproduksi produk emas di distrik Busia, Uganda Timur.
Menurut Tan Chun Chi, general manager Wagagai, investasinya mencapai US$60 juta. Dia menjelaskan bahwa perusahaannya telah tertinggal dalam konstruksi karena kurangnya dua lisensi.
Wagagai baru-baru ini memperoleh izin produksi emas pada bulan Maret tahun ini dan memiliki sewa selama 21 tahun untuk menambang emas di Uganda. Mereka berharap memulai produksi emas pada Juli 2023.
Wagagai telah menginvestasikan US$200 juta secara bertahap di distrik tersebut sejak tahun 2016 dan tambangnya akan memiliki unit pemurnian.
Pemurnian emas secara lokal dapat meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan pemberian layanan sosial kepada mereka yang tinggal dekat dengan area penambangam.
Presiden Yoweri Museveni telah berupaya meningkatkan investasi di bidang pertambangan untuk mengembangkan sumber daya seperti tembaga, bijih besi, emas, kobalt, dan fosfat.
DPR Uganda awal tahun ini juga memberlakukan undang-undang pertambangan yang dan telah ditandatangani oleh presiden.
Perusahaan diwajibkan membagi hasil sebesar 15 persen saham di setiap operasi penambangan. Para investor juga akan diminta untuk menandatangani perjanjian bagi hasil dengan pemerintah.
Mining in Uganda: Ground breaking ceremony of Busia’s gold mine project, largest gold deposit so far quantified in Uganda estimated @ 12.5 tonnes of mineable gold, investor Wagagai's initial investment is USD50 million, 3,000 direct jobs. @StateHouseUg @GCICUganda @Rwakakamba pic.twitter.com/sF6Zz937p8
— Uganda Investment Authority (@ugandainvest)October 5, 2021
Ahli Pengembangan Mineral, Winnie Ngabirwe, mengatakan, penemuan cadangan bijih emas ini menjadi kesempatan baik bagi Uganda. Mineral ini bisa menjadi cara negeri itu untuk keluar dari kemiskinan.
" Kalau memang ini volume yang kita punya, saatnya kita beres-beres rumah, dan berbisnis, dalam membangun diri dan negara kita, dengan menuju status middle income dan seterusnya," kata dia.
Menurut laman World Population Review, Uganda termasuk negara miskin. Negeri itu berada di urutan 19 sebagai negara dengan Gross National Income (GNI) per capita terendah, yaitu US$800.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!