Presiden Joko Widodo Dan Menkes Terawan
Dream - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengaku pihaknya telah memanggil Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk meminta klarifikasi terkait informasi rendahnya penyerapan anggaran kementeriannya.
Persoalan anggaran Kementerian Kesehatan menjadi sorotan masyarakat setelah presiden mengungkapkan kekesalannya dengan rendahnya realisasi penyerapan anggaran dalam penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo bahkan menyebut anggaran Kemenkes yang sudah terserap baru mencapai 1 persen.
Menurut Saleh, informasi yang disampaikan di publik tersebut berbeda dengan laporan yang dipaparkan di Komisi IX DPR.
Wakil ketua fraksi PAN itu menyatakan, anggaran Kemenkes awalnya mencapai Rp 57,3 triliun. Setelah diakukan penyesuaian dan tambahan anggaran untuk peserta BPJS JKN, anggaran Kemenkes bertambah menjadi Rp 76,5 triliun.
“ Dalam paparan yang disampaikan kepada kami, serapan anggaran Kemenkes per 18 Juni 2020 sudah mencapai 47,49 persen,” katanya.
Selain anggaran yang disebutkan di atas, lanjut Saleh, Kemenkes juga mendapatkan alokasi anggaran untuk penanggulangan covid-19.
Dari anggaran yang disebut mencapai Rp75 triliun, sampai sejauh ini yang sudah disetujui Kementerian Keuangan baru Rp 25,7 triliun.
Dengan berbagai tambahan program tersebut, alokasi akhir anggaran Kemenkes sepanjang tahun 2020 dilaporkan mencapai Rp 102,2 triliun.
Khusus untuk anggaran penanganan Covid-19, Saleh mengungkapkan realisasi yang sudah dipakai baru mencapai Rp345 miliar. Sisanya, masih dalam proses revisi Daftar Isian Program Anggaran (DIPA). Bahkan ada yang masih proses pembahasan.
" Nah, kalau masih proses revisi DIPA, lalu apakah kesalahannya ada pada kementerian kesehatan? Ini yang menurut saya perlu diklarifikasi agar tidak simpang siur,” ucapnya.
Saleh menilai, menteri kesehatan sepantasnya memberikan penjelasan kepada masyarakat. Sebab, anggaran penanganan covid-19 yang ada jauh dari yang diusulkan oleh kemenkes. Selain itu, proses realisasinya juga sangat lambat. Lambatnya realisasi ini dikhawatirkan akan berdampak langsung bagi masyarakat. Sebab, penyebaran Covid-19 sampai saat ini masih tinggi.
“ Menkes perlu juga melaporkan hal ini kepada presiden secara langsung. Dengan begitu, presiden bisa mendapatkan informasi yang berimbang dari berbagai kementerian yang ada,” tandasnya.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
AXIS Nation Cup 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Atlet Muda Berbakat Indonesia
Intip Diet Ala Jennie BLACKPINK, Simpel dan Tetap Bisa Makan Enak
Fakta Penelitian Wanita Lajang Lebih Bahagia Dibandingkan Pria
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
Meriah! Nobar F1 Singapore di Aphrodite Jakarta Diserbu Fans dari Berbagai Tim