BNI Syariah Mendukung Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara,
Dream – PT BNI Syariah menyambut langkah pemerintah yang merupakan pemegang saham induk usahanya, PT Bank Negara Indonesia Tbk, untuk menggabungkan tiga bank syariah milik BUMN. Manajemen BNI Syariah berharap hasil merger bisa memperkuat ekonomi syariah.
“ (Semoga juga) memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas lagi bagi umat,” kata Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 14 Oktober 2020.
Sekadar informasi, proses merger dimulai dengan penandatangan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) pada Senin, 12 Oktober 2020. Penandatanganan CMA dilakukan anggota Himbara selaku perusahaan induk ketiga bank syariah nasional yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
BNI Syariah mendukung upaya pemerintah untuk menggabungkan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi.
“ Insya Allah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia,” kata dia.
Dia mengatakan hasil merger akan membantu industri halal yang menjadi bisnis baru dan brand baru. Potensi bisnisnya mencapai Rp30 ribu triliun dan mencakup halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta haji dan umrah.
“ Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata dia.
Ketiga bank syariah dan para pemegang saham juga menjamin tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama proses penggabungan maupun setelah penggabungan. Proses merger tidak mempengaruhi kegiatan operasional dan layanan bank, sehingga dana nasabah akan tetap aman terjaga, nasabah juga dapat melakukan aktivitas perbankan seperti biasa.
Meskipun di tengah situasi pandemi COVID-19, BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai triwulan II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 yaitu Rp42,49 triliun.
Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah, tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp36,32 triliun.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO

Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya

Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun

Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer

16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025


9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain


PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi


Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO


Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan