Pangeran Alwaleed Bin Talal. (Foto: Fortune)
Dream – Penangkapan sebelas pangeran oleh Komisi Anti Korupsi Arab Saudi, masih membuat publik bertanya-tanya. Terutama, penangkapan terhadap Alwaleed bin Talal.
Pangeran Alwaleed memang tersohor di dunia bisnis, tercatat sebagai orang paling kaya di Arab. Menurut Bloomberg Billionaire Index, Selasa 7 November 2017, pria ini mengantongi kekayaan senilai US$17,8 miliar atau sekitar Rp240,45 triliun. Dia menduduki peringkat ke-57 miliarder dengan jumlah harta paling banyak.
Tak hanya tajir melintir, Alwaleed juga merupakan seorang filantropi. Pria kaya nan dermawan ini tak segan menyumbangkan uangnya untuk kemanusiaan. Di Indonesia, misalnya, Alwaleed menyumbang lebih dari US$19 juta atau sekitar Rp246 miliar untuk membantu korban bencana gempa bumi Sumatera Barat sampai tsunami Aceh. Saking dermawannya, dia disebut-sebut sebagai Bill Gates dari Arab --Bill Gates memang terkenal sebagai miliarder yang doyan sedekah.
Penangkapan Alwaleed membuat publik bertanya-tanya karena selama ini dia dipandang “ bersih”. Kepada CNBC, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Robert Jordan, bahkan menyebut, “ Penangkapan ini sama seperti mencekal Warren Buffet atau Bill Gates di Amerika Serikat.”
Selain dikenal tajir dan gemar beramal, Alwaleed juga punya fakta unik lain yang menarik untuk Sahabat Dream simak. Berikut ulasannya.
Alwaleed merintis perusahaan bernama Kingdom Holding Company (KHC). Perusahaan ini menanamkan modalnya di berbagai sektor, seperti hotel dan keuangan di berbagai dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, ada Hotel Raffles Jakarta yang secara tidak langsung dikelola KHC. Ya, Hotel Raffles ini memang dikelola Raffles Hotels and Resort Singapura.
Sebagian besar saham pengelola hotel ini dimiliki oleh Kingdom Hotel Investments (KHI) yang merupakan anak usaha dari KHC. Hotel-hotel yang dipegang oleh operator hotel—saham operator ini mayoritas dipegang oleh KHI—adalah Hotel Four Season dan Movenpick Hotel and Resort.
Di bidang keuangan, Alwaleed berinvestasi melalui Citigroup.
Fakta unik selanjutnya adalah miliarder ini pernah “ berantem” di Twitter dengan Donald Trump. Alwaleed meminta Trump untuk mundur karena dinilai sebagai aib bagi Amerika Serikat.
Trump pun membalas dan menuding Alwaleed mengatur politisi Amerika Serikat. “ Pangeran @Alwaleed_Talal ingin mengontrol politisi kami di Amerika Serikat dengan uang. (Anda) tidak bisa melakukannya ketika saya terpilih,” cuit dia.
Setelah dia terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Alwaleed berbalik dan menyelamati atas kemenangan Trump.
Walaupun tersohor di luar negeri, Alwaleed rupanya kurang disukai di rumahnya sendiri. Dilansir CNBC, keponakan Raja Salman bin Abdulaziz ini justru dekat dengan Raja Abdullah bin Abdulaziz.
Ketidakuran ini terjadi ketika Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz menolak Alwaleed yang ingin berperan lebih banyak dalam program Vision 2030, program yang akan mendiversifikasikan kegiatan ekonomi Arab Saudi yang selama ini bertumpu pada minyak bumi ke sektor-sektor lain.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur