Cara Agar Tak Bernasib Seperti Pegawai Gaji Rp20 Juta Mendadak Dipotong 50%

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 14 Mei 2020 09:24
Cara Agar Tak Bernasib Seperti Pegawai Gaji Rp20 Juta Mendadak Dipotong 50%
Ada seorang warganet bergaji Rp20 juta dan meminta bantuan dari pemerintah karena pandemi corona.

Dream – Belakangan ini viral di media sosial tentang seorang pegawai yang mengaku bergaji Rp20 juta meminta bantuan sosial dari pemerintah. Tindakan ini terpaksa dilakukannya karena uang gaji dipotong 50 persen selama pandemi corona.

Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial, pegawai ini mengaku kesulitan untuk menyicil tagihan bulanan mobil Rp4,5 juta dan KPR Rp5 juta.

Saat pandemi corona, penghasilan pegawai ini berkurang separuhnya setelah perusahaan memotong gaji hingga 50 persen menjadi Rp10 juta per bulan. Gajinya pun tersisa Rp500 ribu setelah dikurangi bayar KPR dan cicilan mobil.

Dengan kondisinya ini, pegawai bergaji puluhan juta itu menganggap dirinya sebagai rakyat kecil sehingga harus mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Lantas, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sini?

1 dari 3 halaman

Sebaiknya Porsi Utang Tak Lebih dari 30 Persen

Pada dasarnya, menurut catatan Dream, porsi utang seharusnya sebesar 30 persen dari penghasilan. Lebih baik jangan melampaui angka ini jika kamu tak mau keteteran.

Dalam kasus ini, si karyawan memiliki cicilan KPR dan mobil dengan nilai total Rp9,5 juta. Dengan gaji senilai Rp20 juta, porsi utangnya sebesar 47,5 persen, hampir separuh dari nilai penghasilan. Setelah masa pandemi gajinya menjadi Rp10 juta.

Dengan gaji yang berkurang separuhnya, porsi utang yang dimiliki yang bersangkutan itu menjadi lebih besar! Porsinya menjadi 95 persen. Makanya, tak heran dia kebingungan dengan keuangannya yang acak-acakan setelah pandemi corona.

2 dari 3 halaman

Apa yang Harus Dilakukan?

1. Cek Pengeluaran Rutin

Jika Sahabat Dream mengalami kasus seperti, ada hal-hal yang harus kamu lakukan. Pertama, kamu harus memerinci pengeluaran yang rutin, misalnya biaya transportasi, makan, sampai cicilan, dikutip dari Liputan6.com yang melansir Swara Tunaiku.

Dari sini, kamu bisa membagi pengeluaran dalam beberapa kategori: primer, sekunder, dan tersier. Lalu, memutuskan pengeluaran mana yang dipertahankan dan yang dicoret.

2. Ubah Gaya Hidup

Kamu bisa memotong pengeluaran dan mengubah gaya hidup yang selama ini cenderung boros. Misalnya, sebelum pandemi corona, Sahabat Dream terbiasa berbelanja kebutuhan sehari-hari di pusat perbelanjaan, ini bisa melirik ke tukang sayur di kompleks perumahan. Harganya tentu lebih murah dan bisa kualitasnya juga tidak kalah.

Kamu terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman bermerek untuk makanan cepat saji. Setelah ada pandemi, kebiasaan ini bisa diubah dengan mulai memasak sendiri makanan. Atau bisa melirik makanan yang dijual di kaki lima dengan tetap memperhatikan standar kebersihannya.

3 dari 3 halaman

Kalau Punya Cicilan, Aku Harus Bagaimana?

Jika ada cicilan, bagaimana? Kamu bisa mengajukan keringanan cicilan ke pihak bank atau leasing. Misalnya, cicilan rumah dan mobil.

Jelaskan kondisi finansial yang terjadi kepadamu. Lalu, tanyakan ke pihak pembiayaan kelonggaran apakah yang bisa didapatkan.

Untuk kasus gaji Rp20 juta, karyawan yang bersangkutan ini bisa mengajukan keringanan cicilan untuk KPR dan angsuran mobil. Kalau benar-benar kepepet, dia bisa saja menjual mobil yang masih dicicil. Jika mobilnya terjual, setidaknya dia bisa menyisakan Rp5 juta untuk menutup kebutuhan sehari-harinya.

Sebisa mungkin, jangan mengurangi tabungan. Sebaiknya menabung jalan terus meskipun porsinya dikurangi. 

Beri Komentar