Ini Gaji Pekerjaan Beresiko di Negeri Kaya Minyak

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 22 Mei 2014 10:48
Ini Gaji Pekerjaan Beresiko di Negeri Kaya Minyak
Pada umumnya mereka pekerja ilegal, datang ke Arab Saudi mengadu nasib sebagai pekerja kasar. Pekerjaan ini beresiko ditangkap otoritas keamanan setempat.

Dream - Demi mencari tambahan biaya hidup dan penghasilan, sejumlah perantau di Arab Saudi nekat melakukan pekerjaan sampingan yang beresiko ditangkap otoritas keamanan setempat.

Salah satunya adalah tukang cuci mobil jalanan yang kebanyakan adalah warga negara Bangladesh. Pada umumnya mereka pekerja ilegal, datang ke Arab Saudi mengadu nasib sebagai pekerja kasar.

Tukang cuci mobil jalanan ini sering 'kucing-kucingan' dengan petugas lalu lintas Jeddah agar tidak ditangkap. Departemen lalulintas Jeddah memang telah mengeluarkan larangan bagi warganya, tidak mencucikan mobil mereka kepada tukang cuci mobil jalanan.

Para tukang cuci mobil liar ini biasanya mangkal sekitar jam lima sore di dekat toko buku, restoran, supermarket dan tempat-tempat di mana pengunjung bermobil ada.

Ini Gaji Pekerjaan Beresiko di Negeri Kaya Minyak

" Saya bisa dapat Rp2 juta sebulan dari hasil cuci mobil ini," ujar Muhammed Kamal dari Comilla, Bangladesh. Kamal sudah punya pekerjaan tetap dengan gaji Rp2 juta. Untuk menghidupi keluarganya di Bangladesh, Kamal biasanya mengirimi mereka Rp3 juta.

Sementara itu, Abdulaziz Abdulmalik dari Dhaka mampu mengirimi keluarganya uang sebesar Rp2,3 juta tiap bulan, meski dia memiliki gaji tetap sebesar Rp1,8 juta.

Jumlah tukang cuci mobil liar ini semakin banyak, terutama di Al-Ahsa Road atau biasa dikenal sebagai Pepsi Road. Mereka terlibat persaingan meski tidak tajam. Karena tidak banyak pelanggan yang mau mobilnya dicuci, mereka biasanya pasang strategi.

" Dua orang biasanya berbagi penghasilan dari mencuci satu mobil. Biasanya mereka dibayar SR10 (Rp30 ribu) dan itu dibagi dua," ujar Muhammed Noordin, juga dari Bangladesh.

Yang menjadi kendala bagi para tukang cuci mobil ini adalah pelanggan kadang menawar biaya cuci mobil, bisa SR7 (Rp21 ribu) atau SR8 (R24 ribu). Mereka pun terpaksa menerima tawaran tersebut karena pelanggan sangat jarang dan belum tentu ada mobil berikutnya yang mau dicuci.

Biasanya para tukang cuci mobil ini akan saling menjaga satu sama lain agar tidak tertangkap otoritas keamanan setempat. Masalahnya, jika sampai tertangkap, tidak ada yang membela mereka di pengadilan.

Beri Komentar