Commonwealth Bank Gaet Manulife Jual Reksa Dana Syariah Global

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 5 Januari 2017 12:43
Commonwealth Bank Gaet Manulife Jual Reksa Dana Syariah Global
Namanya Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS.

Dream – PT Bank Commonwealth (Commonwealth Bank) resmi memasarkan reksa dana saham syariah global PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Produk reksa dana saham global syariah ini bernama Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS (Mansyaf).

“ Mansyaf merupakan reksa dana syariah luar negeri dengan fokus investasi Asia Pasifik,” kata Director of Retail Banking Commonwealth Bank, Rustini Dewi, di Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 5 Januari 2016.

Dia mengatakan perekonomian di kawasan tersebut menunjukkan perkembangan yang positif, seperti neraca berjalan Korea Selatan dan tingginya permintaan produk-produk teknologi dari Taiwan. Hal ini menjadikan kawasan Asia Pasifik sebagai peluang investasi yang menarik bagi Commonwealth Bank.

Reksa dana syariah ini dipasarkan di 70 kantor cabang Commonwealth Bank di 31 kota besar di Indonesia. Reksa dana syariah berdenominasi dolar AS ini memiliki portofolio yang terdiversifikasi pada  beragam saham syariah di berbagai negara kawasan Asia Pasifik, kecuali Jepang.

Rustini mengatakan nasabahnya bisa memantau, membeli, dan menjual reksa dana syariahnya secara online lewat internet banking dan mobile banking Commonwealth Bank.

Presiden MAMI, Legowo Kusumonegoro, mengatakan Mansyaf memiliki 169 investor individu hingga akhir November 2016. Nilai dana kelolaannya pun mencapai US$14,74 juta (Rp196,76 miliar).

“ Dengan hadirnya Mansyaf di Commmonwealth Bank, kami berharap produk ini dapat menjadi solusi bagi para nasabah Commonwealth Bank yang membutuhkan tempat penyimpanan dan investasi dolar AS yang aman dan bertumbuh,” kata Legowo.

Sekadar informasi, reksa dana saham global syariah ini telah dirilis pada 15 Februari 2016 dan mencatatkan kinerja 8,10 persen sejak masa peluncurannya. Mansyaf ini mengalokasikan 80-100 persen dari aset ke instrument saham di Asia Pasifik dan sisanya 20 persen di pendapatan tetap.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More