Begini Nasib Operator di Australia Jika Bikin Mati Listrik Massal

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 8 Agustus 2019 10:36
Begini Nasib Operator di Australia Jika Bikin Mati Listrik Massal
Empat penyedia layanan listrik tak bisa menjamin pasokan listrik yang menyebabkan 850 ribu pelanggan kehilangan daya listrik.

Dream - Pemadaman listrik massal bukan hanya menjadi persoalan di Indonesia. Hampir semua negara di dunia pernah mengalaminya. Yang terbaru terjadi di Australia Selatan.

Bahkan di Negeri Kangguru masalah padam listrik sampai masuk pengadilan.

Baru-baru lembaga regulator energi Australia menuntut empat operator listrik karena gagal memenuhi kelangsungan pasokan listrik sejak 2016.

Akibat pemadaman tersebut, seperti dDilaporkan The Guardian, sekitar 850 ribu rumah kehilangan daya listrik pada 28 September 2019. Ketika itu, kondisi cuaca buruk menyebabkan kerusakan signifikan pada saluran transmisi listrik.

Regulator Energi Australia menyebut gangguan pembangkit litrik tenaga angin berkontribusi pada pemadaman listrik.

Kepala Regulator Energi Australia, Paula Conboy, mengatakan, kerusakan pembangkit listrik tidak disampaikan ke regulator dan masyarakat.

1 dari 5 halaman

Sempat Enggan Dibawa ke Meja Hijau

Menteri Energi Australia, Angus Taylor, mengatakan pentingnya regulator menegakkan aturan pasar. " Tugas kami yaitu memastikan segala yang kami bisa sebagai pemerintah persemakmuran agar lampu tetap menyala, dan kami berharap negara bagian juga melakukan itu," kata Angus.

Dalam penyelidikan yang dipublikasikan pada Desember 2018, regulator sempat enggan membawa kasus ini ke meja hijau. Regulator meminta operator untuk memperbaikan layanan.

Pada 2017, Australia juga mengalami pemadaman karena cuaca ekstrem. Dua tornado berkecepatan 190 kilometer per jam dan 260 kilometer per jam merusak kincir sumber listrik.

Sebanyak 450 mega Watt daya hilang selama tujuh detik. Akibatnya, pembangkit listrik di Australia Selatan dan Victoria mengimpor daya melalui interkonektor Heywood. Lonjakan itu membuat sistem listrik tersandung dan listrik padam.

2 dari 5 halaman

Dirut PLN Blak-Blakaan Soal Penyebab Mati Listrik Massal

Dream - PT PLN (Persero) memastikan putusnya aliran listrik massal pada akhir pekan lalu bukan dikarenakan pohon sengong. Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani mengatakan pemicu gangguan tidak bisa disebabkan satu faktor saja.

" Jadi kalau persoalan pemadaman listrik kemarin (pohon sengon) itu bukan penyebab kita, jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesement menyeluruh," kata Sripeni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019 dikutip Dream dari Liputan6.com.

Sripeni mengatakan perusahaan belum bisa memastikan penyebab utama gangguan listrik di beberapa daerah tersebut.

Persoalan putusnya aliran listrik, lanjutnya, untuk sistem kelistrikan di Jawa terlalu kompleks. Dalam sistem kelistrikan untuk Jawa dan Bali ada sekitar 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilo meter (Km) Sirkuit transmisi 500 kilo Volt (kV) dan 1000 Km transmisi 150 kV.

3 dari 5 halaman

PLN Minta Waktu

Sripeni menyampaikan permohonan maaf karena sampai saat ini belum bisa menyampaikan penyebab pemadaman listrik akhir pekan lalu itu.

" Saya mohon maaf sampai saat ini mohon izin tidak bisa menyampaikan apa sebenernya karena ini sangat kompleks izin yaa mohon diberi waktu," katanya.

Proses investigasi penyebab sirkuit utara Ungaran-Pemalang sistem Jawa Bali 500 kilo Volt (kV) terputus akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak. Untuk itu, PLN meminta izin agar diberikan waktu untuk melakukan penelaahan mencari sumber penyebab pemadaman.

" Jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesment menyeluruh‎," tandasnya.

4 dari 5 halaman

`Gaji` Pegawai PLN Dipotong Demi Kompensasi Mati Listrik

Dream - Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero), Djoko Raharjo Abumanan, mengatakan pembayaran kompensasi kepada pelanggan terdampak listrik padam tidak akan mengandalkan subsidi APBN.

Perusahaan rencananya akan menggunakan dana internal perusahaan untuk menutup kompensasi yang jumlahnya ditaksir mencapai sekitar Rp1 triliun.

" Iya, makanya harus hemat nanti," ujar Djoko, dikutip dari Liputan6.com.

Djoko mengatakan perseroan harus mengerem pengeluaran demi membayarkan dana kompensasi ke pelanggan sebesar Rp839 miliar.

Salah satu cara yang akan ditempuh PLN adalah memotong gaji pegawai.

" Gaji pegawai kurangi, karena gini, di PLN itu namanya merit order, kalau kerja enggak bagus potong gaji," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Bukan Gaji Pokok

Menurut Djoko, langkah tersebut harus ditempuh mengingat sistem penggajian di PLN mendasarkan pada kinerja pegawai. Terkait besaran potongan, dia belum bisa memberikan keterangan.

Sementara potongan bukan diterapkan atas gaji pokok namun tunjangan berdasarkan prestasi. Potongan tersebut berlaku untuk semua pegawai.

" Namanya T2-nya diperhitungkan, jadi gini, PLN ada tiga (jenis gaji), T1 gaji dasar, T2 kalau prestasi dikasih, kalau kayak gini nih kena semua pegawai," kata dia.

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Beri Komentar