Indeks Syariah Rontok Diterpa Sentimen Global

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 6 Januari 2020 16:55
Indeks Syariah Rontok Diterpa Sentimen Global
Hampir semua indeks sektoral melemah.

Dream - Sentimen negatif konflik Amerika Serikat-Iran membuat pelaku pasar modal Asia dan global bergelimpangan. Isu yang sama turut berdampak ke pasar modal syariah.

Indeks syariah kompak tiarap pada penutupan perdagangan Senin, 6 Januari 2020.

Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melorot cukup tajam 2,230 poin (1,19%) ke level 185,350.

ISSI langsung jatuh ke zona negatif sejak awal perdagangan. Dibuka melemah di level 186,990 saat sesi prapembukaan, ISSI sama sekali tak menyentuh teritori positif. Aksi jual investor sempat membuat ISSI tersungkur ke level 185,312.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), turun lebih tajam 9,384 poin (1,34%) ke level 690,062.

Indeks JII70 juga melemah 3,233 poin (1,38%) ke level 230,483.

Tekanan sentimen negatif dari kondisi ekonomi global memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangksa 66,063 (1,04%) ke level 6.257,403.

1 dari 5 halaman

Investor Tahan Diri

Ketegangan Amerika Serikat-Iran membuat investor menahan diri untuk melantai di bursa. Para penanam modal justru melepas banyak saham, terutama di sektor industri dan pertanian.

Indeks industri dasar anjlok 2,86 persen, pertanian 2,85 persen, dan industri aneka 2,58 persen. Hanya indeks pertambangan yang menguat 0,68 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah GMTD yang harga sahamnya meningkat Rp350, UNTR Rp300, ICBP Rp250, MSKY Rp245, dan LPPF Rp160.

Sebaliknya, harga saham BRAM terjun Rp2.100, AALI Rp600, TPIA Rp525, dan ASII Rp200.

Pada 16.40, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis. Kurs dolar AS baik 7 poin (0,05%) ke level Rp13.937 per dolar AS.

2 dari 5 halaman

Fluktuatif Sepanjang Sesi, Indeks Syariah Kompak Menguat

Dream - Bursa saham Indonesia ikut terbawa aura positif dari pasar modal dunia yang ramai-ramai bergerak menguat. Jelang libur akhir pekan terakhir di tahun 2019, sebagian indeks acuan dan sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menanjak.

Penguatan juga kompak dialami tiga indeks acuan saham syariah pada penutupan perdagangan harian BEI, Jumat, 27 Desember 2019. Saham-saham di pertanian masih menjadi incaran pelaku pasar. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menyambut libur akhir pekan dengan bergerak naik 0,481 poin (0,25%) ke level 188,885. ISSI sempat bergerak fluktuatif di sesi pagi setelah dibuka di menguat di level 188,568 saat sesi pra-pembukaan.

 

 

Tekanan aksi jual investor sempat menyeret ISSI terpeleset ke zona negatif dengan posisi terendah di 188,266. Kondisi di sesi siang tak beubah banyak. ISSI masih melaju naik turun namun sudah melaju di zona hijau. 

ISSI baru menanjak tajam jelang sesi penutupan perdagangan.

Laju serupa dialami dua indeks saham bluechips syariah. Sore ini indeks Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat tipis 0,912 poin (0,13%) ke level 704,696.

Kondisi lebih baik dialami indeks JII70 yang naik 0,762 poin (0,32%) ke level 235,314.

Dengan kondisi relatif aman dari sentimen negatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menyambut akhir pekan dengan mengaut tipis 9,871 poin (0,16%) ke level 6.329,314.

3 dari 5 halaman

Siapa Pencetak Top Gainer?

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah AALI yang harga sahamnya naik Rp400, SHID Rp390, UNVR Rp350, MAPa Rp250, dan PLIN Rp210.

Sebaliknya, harga saham PICO terkoreksi Rp390, AKSI Rp370, HRME Rp270, DWGL Rp112, dan AKRA Rp100.

Sektor pertanian masih menjadi favorit investor. Indeksnya memimpin dengan penguatan sebesar 2,89 persen. Penguatan ini diikuti oleh industri aneka sebesar 0,80 persen dan barang konsumsi 0,46 persen.

Indeks sektor pertambangan turun 0,55 persen, industri dasar 0,39 persen, dan perdagangan 0,17 persen.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS. Pada 16.19, dolar AS turun 43 poin (0,31%) ke level Rp13.950 per dolar AS.

4 dari 5 halaman

Aksi Window Dressing Buat Indeks Syariah Berkilau

Dream - Indeks syariah ditutup menguat setelah dua hari libur perayaan hari Natal. Penguatan indeks baru terasa di sesi perdagangan kedua setelah saham-saham syariah keluar dari tekanan jual di pagi harinya.

Investor sepertinya memanfaatkan momen tiga hari perdagangan jelang penutupan akhir 2019. Aksi window dressing menjadi pemicu utamanya. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Kamis, 26 Desember 2019 dengan menanjak 0,707 poin (0,38%) ke level 188,404. ISSI bergerak mengawali perdagangan dengan bergerak melemah di level 187,457 saat sesi prapembukaan.

 

 

Tekanan jual, meski minim, masih terjadi di sesi pagi. Kondisi ini membuat laju penguatan ISSI bergerak terbatas.

ISSI baru lepas dari tekanan jual saat sesi perdagangan siang dimulai. Puncaknya terjadi beberapa menit jelang sesi penutupan berakhir dan sempat mendorong ISSI menembus level tertinggi di 188,503.

Laju agak dramatis dialami dua indeks bluechips syariah. Tak seperti ISSI yang bergerak menguat sepanjang perdagangan, Jakarta Islamic Index (JII) dan JII70 sempat berulang kali terpeleset masuk zona negatif.

Indeks JII akhirnya bisa lepas dari tekanan saat melaju naik 1,329 poin (0,19%) ke level 703,784. Sementara indeks JII70 merangkak 0,783 poin (0,33%) ke level 234,552.

Aksi investor menata portofolio sahamnya turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik. Bertengger di level 6.319,443, IHSG sore ini bergerak naik 13,533 poin (0,21%).

5 dari 5 halaman

Indeks Pertanian `Ngebut`

Pembatalan wacana ekspor benih lobster membuat investor " menyerbu" sektor pertanian yang meroket 3,23 persen. Kenaikan indeks ini diikuti oleh industri dasar sebesar 0,34 persen, dan keuangan 0,08 persen.

Sebaliknya, sektor industri aneka melorot 0,29 persen dan infrastruktur 0,14 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNVR yang harga sahammya melesat Rp800, AALI Rp500, EMTK Rp450, GMTD Rp425, dan UNTR Rp425.

Harga saham PICO melemah Rp210, FIRE Rp153, INDF Rp150, MINA Rp140, dan TFCO Rp140.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah turun tipis. Pada 16.36, nilai tukar dolar AS naik 25 poin (0,18%) ke level Rp13.995.(Sah)

Beri Komentar