Dirut BNI Syariah, Imam T Saptono
Dream - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sempat mengeluarkan wacana megabank syariah dengan menggabungkan sejumlah perusahaan bank syariahnya Namun, rencana tersebut belum terealisasi sampai tahun ini.
Sebagai salah satu milik bank pelat merah, PT BNI Syariah menunggu kepastian pemerinth terkait rencana merger bank syariah milik pelat merah.
" Kalau buat kami, tantangan spesifiknya adalah plan Kementerian BUMN yang belum clear," kata Direktur Utama PT BNI Syariah, Imam T. Saptono, dalam acara " Embracing The Future of Islamic Banking" di Jakarta, Rabu 9 November 2016.
Imam mengatakan pihaknya menanti apakah rencana tersebut akan dilanjutkan atau tidak pada tahun 2017. Hingga kini perusahaan masih menunggu arahan dari pemerintah.
" Kalau tidak, semua bank yang ada di bawah pemerintah akan wait and see. Kalau menunggu terlalu lama, ini akan meredam laju pertumbuhan (bank syariah) di samping makro yang cukup challenging," kata dia.
Sekadar informasi, Kementerian BUMN berencana akan membentuk dua raksasa bank BUMN syariah. Konsep ini berubah dari niat semula yang ingin menggabungkan bank syariah milik bank pelat merah menjadi satu.
Teknisnya, konslosidasi terjadi ketika dua bank syariah merger dengan membentuk perusahaan patungan, lalu pemerintah mencari investor yang tertarik untuk menyuntikkan dana kepada bank syariah hasil merger.
Rencananya, bank syariah yang berpeluang terkena merger adalah BNI Syariah dan BTN Syariah.(Sah)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
