Ikon Kota Dunia Palm Jumeirah Bakal Dibangun di Inggris

Penggagasnya adalah salah satu miliarder Inggris yang ingin meniru konsep kota dunia di tepi pantai mirip Palm Jumeirah, Dubai.

Dream - Desain kota dunia yang digagas Palm Jumeirah di kawasan pantai Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) ternyata hendak dicontek salah seorang miliarder Inggris. Rencananya, orang terkaya Inggris ini akan mengubah Dorset, semenanjung berpasir di Inggris, menjadi tujuan wisata modern mirip Palm Jumeirah.

Di kawasan ini akan dibangun 'menara olahraga' 33 lantai yang akan dipakai untuk abseiling, bungee jumping dan panjat tebing. Menara tersebut juga memiliki hotel mewah berbentuk burung camar, sebuah marina besar, kolam renang terbuka dan teater.

Tak hanya itu, di dalamnya juga ada restoran, toko, apartemen dan sebuah helipad, tulis sebuah artikel di express.co.uk seperti dikutip Dream.co.id dari laman emirate247, Selasa, 12 Agustus 2014.

Untuk mengatasi luapan air ke pantai dan gelombang air laut, perencana proyek Eddie Mitchell berencana membangun pelindung berupa pemecah air yang membentang di sepanjang pantai.

Sama seperti Palm Jumeirah, menara di Dorset akan dibangun dengan memperhatikan kenaikan air laut hingga ke pantai. Palm Jumeirah dibangun empat meter lebih tinggi dari permukaan laut. Selain itu, enam pemecah gelombang air dengan masing-masing memiliki perimeter sepanjang 26 kilometer juga dibangun dan berhasil mengurangi dampak gelombang atau arus laut.

Pemecah gelombang Palm Jumeirah selesai dibangun pada bulan Desember 2007 dengan menghabiskan 30 juta ton batu.

Breakwater itu berguna untuk mencegah pengikisan pantai oleh air laut yang tentunya akan membahayakan menara yang akan dibangun itu.

Akibat banjir air laut setiap tahun, semua bangunan dan properti di Inggris dibangun 12 meter di atas permukaan laut dan studi tentang pertahanan dari gempuran air laut juga sedang berlangsung.

Sandbanks adalah salah satu wilayah termahal di luar London dengan harga tanah mencapai rata-rata 1.200 poundsterling per kaki persegi.

Mengenai rencana ini, pihak Mitchell yang diwakili perusahaannya, Seven Development, tidak memberikan komentarnya saat dikonfirmasi oleh Emirates 247. (Ism)