Asing Lepas Saham Perbankan Seret Indeks Syariah Melemah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 9 Januari 2017 16:20
Asing Lepas Saham Perbankan Seret Indeks Syariah Melemah
Nett buy asing tak mampu mengangkat laju ISSI dan JII.

Dream - Meski dibuka menguat, dua indeks acuan saham syariah tak kuasa melawan aksi jual pemodal lokal pada penutupan penutupan peradagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 9 Januari 2017.

Aksi jual asing pada saham-saham keuangan syariah, yang sebenarnya minim dihuni emiten syariah, membuat pelaku pasar menjauhi lantai bursa.

Penurunan harga batu bara juga ikut menyulut pelemahan yang membuat tanda-tanda pelemahan laju bursa saham Indonesia terlihat di awal perdagangan. 

Pada papan perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) bertengger di level 173,049, atau turun 0,645 poin (0,37%). Begitu pula dengan indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang ditutup melemah 3,263 poin (0,46%) di level 700,608.

Selama perdagangan hari ini, sebanyak 67,41 miliar lembar saham syariah telah diperdagangkan hari ini. Nilainya mencapai Rp3,2 triliun.

Meski melemah, aksi beli pemodl asing justru masih dicetak saham-saham syariah. Indeks ISSI mencatat nett buy asing mencapai Rp 25 miliar, nilai yang sama tercetak pada indeks JII. 

Berkurangnya aksi beli asing justru terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski mencetak nett buy, alokasi beli pemodal asing ini berkurang menjadi Rp31 miliar. 

Sebagian besar indeks sektoral juga bergerak melemah. Koreksi terbesar dialami indeks sektor keuangan yang turun 1,05 persen, disusul industri dasar 0,87 persen dan properti 0,76 persen.

Sementara tiga indeks sektoral menjadi motor penggerak indeks yaitu sektor pertanian yang naik 1,7 persen, pertambangan 0,08 persen, dan infrastruktur 0,08 persen.

Emiten-emiten syariah yang menjadi favorit investor adalah AALI yang harga sahamnya naik Rp325. Top gainer bluechips syariah lainnya adalah ICBP yang naik Rp275, SILO Rp225, UNTR Rp200, dan AKRA Rp50.

Sebaliknya, emiten-emiten syariah yang menjadi top loser adalah INTP yang harganya turun Rp450, UNVR Rp450, SMGR Rp275, PTBA Rp250, dan LPPF Rp225.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp13,358 per dolar AS. Kurs ini ditutup menguat 22 poin atau 0,16 persen.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More