Ekonomi Tumbuh di Atas Perkiraan, Indeks Syariah Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 7 November 2016 16:41
Ekonomi Tumbuh di Atas Perkiraan, Indeks Syariah Menguat
Dua indeks acuan saham syariah bergerak di zona hijau.

Dream – Sentimen positif pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2016 yang di atas ekspektasi pasar mendorong bursa saham Indonesia bersorai. Dua indeks acuan saham syariah “ bersinar” pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 7 November 2016.

Aksi beli pemodal lokal kembali membanjiri pasar modal Indonesia. Meski indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) justru aksi jual bersih (nett sell) investor asing dengan nilai masing-masing Rp 729 miliar dan Rp 497 miliar.

Indeks ISSI tercatat ditutup di level 177,336 atau menguat 0,831 poin (0,47%). Sementara indeks acuan saham bluechip syariah, JII menanjak 3,622 poin (0,50%) di level 728,294.

Hingga sesi paska penutupan perdagangan, sebanyak 30,1 miliar lembar saham diperdagangkan pelaku pasar dengan nilai mencapai Rp4,05 triliun. Aksi beli investor lokal mampu mendongkrak harga saham 103 emiten syariah dan 77 saham ISSI lainnya bergerak melemah.

Meski menguat, laju ISSI dan JII justru kurang agresif di awal perdagangan. ISSI dan JII sama-sama dibuka di zona merah. Namun keluarnya data pertumbuhan ekonomi yang diatas ekspektasi pasar membuat investor kembali melantai di bursa saham. 

Terbukti, mayoritas indeks sektoral ditutup menguat pada perdagangan hari ini, kecuali emiten industri dasar yang turun 0,21 persen. Emiten sektoral yang mencetak kenaikan signifikan adalah pertambangan yang naik 2,75 persen dan industri aneka 1,1 persen.

Pelaku pasar juga mulai kembali mengincar saham-saham unggulan yang berhasil masuk menjadi top gainer. Emiten-emiten syariah pencetak kenaikan harga tertinggi itu adalah PTBA yang harga sahamnya naik Rp575, UNTR Rp425, AALI Rp225, INCO Rp210, dan ICBP Rp175.

Sebaliknya, yang menjadi top losser adalah saham INTP yang harganya turun Rp175, LPPF Rp100, KLBF Rp35, AKRA Rp25, dan INDF Rp25.

Sayangnya, penguatan indeks hari ini tidak berpengaruh terhadap pasar uang. Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah di level Rp13.091 per dolar AS atau melemah 23 poin (0,18%).(Sah)

Beri Komentar