Bluechips Berguguran, Indeks Syariah Kembali Longsor

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 2 November 2016 16:35
Bluechips Berguguran, Indeks Syariah Kembali Longsor
Penguatan indeks saham pertambangan hingga 1,77 persen tak bisa menahan laju aksi jual asing pada saham-saham syariah.

Dream – Indeks acuan saham syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) tak sanggup keluar dari tekanan. Tekanan negatif dari sentimen dalam dan luar negeri memaksa laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) kembali melemah. 

Kenaikan tinggi indeks sektor pertambangan tak cukup kuat menahan aksi jual investor pada saham-saham unggulan syariah. Bahkan aksi jual pemodal asing pada saham bluechips syariah justru meningkat. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Rabu 2 November 2016, ISSI ditutup di level 178,014 atau melemah 0,772 poin (0,14%). Indeks acuan saham bluechip syariah, JII juga terpangkas 2,821 poin (0,38%) di level 734,385

Hingga sesi paska perdagangan BEI, sebanyak 38,37 miliar saham syariah diperjualbelikan pelaku pasar. Nilai transaksi saham syariah mencapai Rp4,84 triliun.

Aksi jual investor pada saham syariah senilai Rp 72 miliar, menyeret 123 penghuni ISSI longsor ke zona negatif. Dominasi pelemahan ini menutup laju pergerakan 63 saham syariah yang ditutup menguat. 

Mayoritas indeks sektoral mengalami koreksi. Sektor pertanian mencetak koreksi paling dalam hingga 1,6 persen. Diikuti sektor properti yang turun 1,36 persen dan perdagangan 1,02 persen.

Kabar baik justru menghampir saham-saham sektor pertambangan yang mengalami kenaikan indeks hingga 1,77 persen. Begitu pula dengan indeks sektor keuangan yang menanjak 0,33 persen. 

Dominasi aksi jual asing pada saham bluechips syariah membuat papan perdagangan JII hanya dihuni tiga emiten. Top gainer bluechips syariah itu adalah ADRO yang harganya naik Rp80, JSMR Rp20, dan PWON Rp20.

Sementara di jajaran top lossernya bertengger saham-saham seperti LPPF yang harganya terkoreksi Rp525, SILO Rp275, AALI Rp250, PTPP Rp90, dan SCMA Rp80.

Dari pasar uang, kinerja rupiah pun turut melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun 41 poin (0,31%) di level Rp13.090 per dolar AS. Rupiah sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp13.045 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar