Investor Ambil Untung Dulu, Indeks Syariah Melayu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 13 April 2018 16:43
Investor Ambil Untung Dulu, Indeks Syariah Melayu
Indeks syariah jeblok akhir pekan ini.

Dream - Menutup perdagangan jelang akhir pekan, indeks syariah akhirnya tak bisa kembali ke zona positif. Aksi ambil untung para investor memanfaatkan momentum kenaikan beberapa hari menekan laju indeks. 

Papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 13 April 2018 mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), melemah 1,760 poin (0,93%) ke level 186,837.

Di awal sesi perdagangan, indeks ISSI sempat bergerak menguat setelah investor mendapat sentimen positif dari peningkatan prospek peringkat surat utang Indonesia oleh Moodys. ISSI dibuka menguat di level 188,723.

Namun kenaikan itu hanya berjalan sesat setelah investor memanfaatkan kenaikan tersebut untuk mencoba mengambil untung. Hingga akhir sesi penutupan, ISSI sempat menyentuh level terendah di 186,837.

Kondisi serupa juga terjadi pada indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Dengan hanya 6 penghuninya yang bergerak menguat, indeks JII ditutup melemah 11,061 poin (1,51%) ke level 721,127. Ini merupakan level terendah yang dialami indeks JII. 

Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, sebanyak 50,50 miliar saham syariah berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp3,18 triliun. Investor asing masih melakukan aksi jual saham dengan nilai yang menurun menjadi Rp234 miliar. 

Kondisi bursa regional yang variatif membuat investor beramai-ramai melepas sahamnya. Ini terlihat dari laju sebagian besar indeks sektoralnya yang terkoreksi. Ada tiga indeks yang " babak belur" yaitu industri aneka yang indeksnya melorot 2 persen, infrastruktur 1,97 persen, dan barang konsumsi 1,28 persen.

Sementara dua indeks sektoral lainnya berhasil keluar dari tekanan jual yaitu pertanian yang menguat 0,17 persen dan pertambangan 0,53 persen.

Emiten bluechip syariah yang dibidik investor adalah INCO yang harga sahamnya naik Rp120, BRPT Rp80, ADRO Rp20, ANTM Rp15, dan PTBA Rp10.

Sebaliknya, saham UNVR merosot Rp1.500, diikuti dengan ASII Rp200, LPPF Rp150, UNTR Rp100, dan TLKM Rp90.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru menguat seharian. Kurs rupiah terhadap dolar AS menguat 24 poin (0,17%) ke level Rp13.754 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar