Sentimen Data Ekonomi China Buat Indeks Syariah Merana

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 28 Januari 2019 16:43
Sentimen Data Ekonomi China Buat Indeks Syariah Merana
Tapi, rupiah menguat.

Dream - Sentimen global memicu keresahan pelaku pasar di awal pekan ini. Meski muncul kabar baik dari berakhirnya `Shutdown` pemerintah Amerika Serikat, investor pasar saham mendapat sentimen negatif dari neger Tiongkok. 

Data terbaru ekonomi China menunjukan pertumbuhan sektor industri hanya sebesar 10,3 persen. Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji seperti dikutip dari Liputan6.com mengatakan investor khawatir dengan kinerja fundamental ekonomi China khususnya di sektor manufaktur. 

Kabar negatif itu memicu kecemasan pelaku pasar di Tanah Air yang sudah tersulut oleh aksi jual pemodal asing di lantai bursa.

Pelemahan juga menjalar pada tiga indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak menutup perdagangan Senin, 28 Januari 2019 di zona merah.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan melemah 1,042 poin (0,54%) ke level 192,149. Penguatan ISSI hanya berlangsung 5 menit sejak awal perdagangan saat dibuka menguat di level 193,490.

Selanjutnya, ISSI menghabiskan sisa waktu perdagangan di zona merah dengan level terendah 191,444.

Koreksi juga dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang terkoreksi 6,930 poin (0,95%) ke level 718,888. Sementara Indeks JII70, turun 1,725 poin (0,71%) ke level 240,910.

Dengan ditariknya dana asing dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengawali pekan ini dengan merosot 24,131 poin (0,37%) ke level 6.458,712.

1 dari 1 halaman

Tapi, Rupiah Menguat

Mayoritas indeks sektoral melemah. Investor banyak melepas sahamnya di sektor properti dan infrastruktur. Kedua indeks sektor saham ini terpangkas cukup besar masing-masing 1,72 persen dan 1,41 persen.

Namun masih ada empat indeks sektoral yang melesat, yaitu industri dasar sebesar 1,51 persen, pertanian 1,49 persen, perdagangan 0,19 persen, dan pertambangan 0,18 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah AALI yang harga sahamnya naik Rp425, MAPA Rp310, JPFA Rp230, dan LAND Rp200.

Sebaliknya, saham UNVR terkoreksi Rp1.275, MKPI Rp500, SHID Rp400, INTP Rp300, dan TFCO Rp170.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis. Pada pukul 16.13, kurs dolar AS terkoreksi 55 poin (0,39%) ke level Rp14.037 per dolar AS.(sah)

Beri Komentar