Ilustrasi
Dream - Uang haram yang beredar di negara-negara berkembang di dunia ditaksir mencapai US$ 991,2 miliar atau sekitar Rp 12.298 triliun. Dalam satu dekade terakhir aktivitas terlarang ini terus meningkat.
Dana haram ini biasanya digunakan untuk aksi kejahatan, korupsi, penggelapan pajak, dan aktivitas terlarang lainnya.
Mengutip laporan Global Financial Integarity (GFI) yang dikutip Dream, Senin, 22 Desember 2014, negara berkembang dan emerging contries ditaksir mengalami kerugian hingga US$ 6,6 triliun akibat aliran dana haram sepanjang 2003-2014.
Uang haram yang mengalir keluar negeri itu meningkat rata-rata 9,4 persen per tahun. Pertumbuhan ini hampir dua kali lipat dari PDB dunia.
Negara-negara sub sahara Afrika tercatat sebagai kawasan paling banyak mengalami kerugian akibat modal terlarang ini. Di kawasan ini, aliran keluar dana haram mencapai 5,5 persen dari PDB tahunan.
GFI melaporkan pelanggaran dalam transaksi perdagangan tercatat merupakan pemicu terbesar dari aliran dana haram tersebut. Porsinya mencapai 77,8 persen dari total aliran dana haram seluruh dunia.
Pemicu kedua adalah aliran keluar dana panas terlarang yang nilainya ditaksir mencapa US$ 1,48 triliun.
Presiden GFI, Raymond Baker meperkirakan hasil laporannya ini baru merupakan perhitungan konservatif. Diperkirakan lebih dari 10 kali lipat dana bantuan dari luar negeri telah diterima negara-negara berkembang ini.
" Aliran dana terlarang merupakan masalah besar yang bisa merupakan perekonomian negara berkembang dan emerging economies," kata Baker.
Mengutip laporan GFI, berikut adalah 10 negara dengan aliran dana gelap terbesar selama satu dekade terakhir:
1. China
Rata-rata per tahun: US$ 125,24 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 1,25 triliun
2. Rusia
Rata-rata per tahun: US$ 97,38 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 973,85 miliar
3. Meksiko
Rata-rata per tahun: US$ 51,42 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 514,25 miliar
4. India
Rata-rata per tahun: US$ 43,95 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 439,58 miliar
5. Malaysia
Rata-rata per tahun: US$ 39,48 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 394,86 miliar
6. Arab Saudi
Rata-rata per tahun: US$ 30,86 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 308,62 miliar
7. Brasil
Rata-rata per tahun: US$ 21,70 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 217,10 miliar
8. Indonesia
Rata-rata per tahun: US$ 18,78 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 187,84 miliar
9. Thailand
Rata-rata per tahun: US$ 17,16 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 171,67 miliar
10. Nigeria
Rata-rata per tahun: US$ 15,74 miliar
Kumulatif 2003-2012: US$ 157,45 miliar
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
