ISSI Melemah, Indeks Bluechip Syariah Lanjut Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 10 Januari 2017 16:20
ISSI Melemah, Indeks Bluechip Syariah Lanjut Menguat
Sektor pertanian dorong laju penguatan indeks Jakarta Islamic Index (JII).

Dream - Indeks syariah ditutup berlawanan pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 10 Januari 2017. Aksi beli investor jelang penutupan gagal mendorong Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ke zona hijau.

Nasib lebih baik dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang berhasil menguat tipis jelang penutupan perdagangan.

Tekanan sentimen negatif dari pelemahan bursa regional memicu munculnya aksi ambil untung (profit taking)  investor. 

ISSI tercatat ditutup melemah 0,011 poin (0,01%) ke level 173,038. Sebaliknya, indeks JII yang berisi 30 emiten unggulan syariah ditutup menanjak 0,501 poin (0,07%) ke level 701,109.

Mengawali perdagangan, ISSI dibuka menguat dan menyentuh level tertinggi di 173,257. Namun munculnya aksi jual investor perlahan-lahan mendorong ISSI masuk zona merah. Pelemahan ini berlangsung sampai sesi penutupan meski aksi beli sempat muncul. 

Transaksi perdagangan saham syariah sampai sesi paska penutupan mencapai 57,43 miliar saham dengan transaksi mencapai Rp2,8 triliun.

Investor asing yang kemarin sempat melakukan aksi beli, kali ini berbalik melepas portofolionya. Nett sell asing pada saham syariah tercatat melonjak menjadi Rp237 miliar. 

Indeks sektoral yang menjadi penggerak utama perdagangan hari ini berasal dari emiten sektor pertanian yang naik 0,72 persen, diikuti industri dasar 0,55 persen dan keuangan 0,38 persen.

Sementar saham pertambangan yang sempat melonjak akibat sentimen kenaikan harga minyak mentah justru kembali mengalami tekanan. Indeks sektor pertambangan terkoreksi 0,61 persen Koreksi juga dialami indeks sektor infrastruktur yang melemah 0,52 persen dan perdagangan 0,86 persen.

Emiten unggulan syariah yang menjadi top gainer kali ini dihuni AKRA yang harganya naik Rp300, disusul AALI Rp175, INDF Rp150, WIKA Rp110, dan LPPF Rp100.

Sebaliknya, emiten syariah top loser adalah INTP yang harga sahamnya turun Rp200, SILO Rp125, BSDE Rp55, SMRA Rp50, dan UNVR Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah justru bergerak menguat 63 poin atau 0,47 persen. Kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp13.297 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More