Pemerintah Berencana Membangun 35 Unit Jembatan Di Trans Papua Segmen V. (Foto: Kementerian PUPR/ilustrasi Jalan Trans Papua)
Dream – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akhirnya memutuskan menghentikan sementara salah satu seksi protyek pembangunan jalan Trans Papua paska penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya (Persero).
Ruas proyek infrastruktur yang disetop sementara itu adalah Trans Papua Segmen V yang meliputi ruas Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu.
Sesuai rencana awal, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) semula ingin membangun Trans Papua Segmen V dengan membangun 35 unit jembatan. Pembangunan jembatan ini dilakukan dalam rentang 2016—2019.
“ (Tujuannya) untuk melengkapi prasarana jalan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, di Jakarta, dikutip dari laman pu.go.id, Selasa 4 Desember 2018.
Total anggaran pembangunan proyek 35 jembatan ini mencapai Rp430,8 miliar. Rinciannya, 14 jembatan dikerjakan Istaka Karya dengan nilai proyek Rp184 miliar. Sebanyak 11 jembatan diketahui sedang digarap dan tiga sisanya dijadwalkan dimulai tahun depan.
Proyek pembangunan jembatan lain di proyek Trans Papua akan dibangun 21 jembatan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai proyek Rp246,8 miliar. Sisanya 5 jembatan yang sudah selesai (Jembatan Gat III, Gat II, Arwana, Merek, dan Wusi), 9 jembatan sedang digarap, misalnya, Kali Kotek, Kali Wolgilik, dan Kali Jun.
“ Sejak empat bulan yang lalu, (pembangunannya) dihentikan karena adanya korban atau gangguan keamanan yang serius,” kata Basuki.
Menurut Basuki pembangunan jembatan ini diperlukan agar pengguna jalan tak perlu lagi melintasi sungai.
“ Saat ini, progres pembangunan 35 jembatan tersebut sudah selesai 70 persen,” kata Basuki.