Dua Industri yang Jadi Ambisi Baru Presiden Jokowi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 21 Januari 2021 18:13
Dua Industri yang Jadi Ambisi Baru Presiden Jokowi
Indonesia punya potensi besar karena jadi penguasa bahan baku dari salah satu industri itu.

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Indonesia berpotensi besar jadi pemain utama di pasar mobil listrik dunia. Salah satu faktor pendukungnya adalah Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang diperlukan untuk memproduksi baterai mobil listrik.

Saat ini Indonesia tercatat memiliki modal berupa cadangan nikel terbesar di dunia.

Tak hanya pada industri otomotif nasional, Jokowi berkomitmen untuk mendorong industri baru ini agar memberikan manfaat dari hulu ke hilir sehingga bisa memberi pendapatan dan pemasukan kepada negara.

“ Teknologi kita punya kesempatan besar dalam bangun industri dari hulu ke hilir dari mobil listrik lewat lithium baterai yang nikelnya kita miliki. Ini yang harus didorong agar bisa segera dilaksanakan dan beri kontribusi besar bagi negara,” kata dia, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 21 Januari 2021.

Dalam jangka panjang, Jokowi melihat Indonesia juga memiliki potensi pada produk dan ekonomi ramah lingkungan (green product, green economy). Menurut dia, semua negara kawasan kini telah menaruh perhatian pada sektor tersebut.

“ Dan kita sekali lagi punya kesempatan besar masuk ke produk hijau dan ekonomi hijau. Karena ke depan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup. Ini akan berpengaruh semua pada ekonomi, bisnis global, dan tentu saja akan berpengaruh pada ekonomi kita,” kata dia.

Dengan tren yang berkembang saat ini, pelaku usaha Indonesia juga mau tak mau harus masuk pada digital ekonomi. Jokowi menyatakan, digitalisasi wajib dikuasai agar Indonesia tetap bisa bersaing dengan negara lain.

“ Semua industri pasti harus masuk ke sini. Pemerintah, pendidikan, kesehatan, semuanya harus masuk pada digitalisasi. Sehingga semakin efisien, semakin kompetitif, dan kita bisa bersaing dengan negara lain,” ujar Jokowi.

1 dari 5 halaman

Target 125 Ribu Mobil Listrik Mengaspal Tahun Ini

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksi sebanyak 125 ribu unit mobil listrik dan 1,34 juta unit motor listrik bisa mengaspal pada tahun 2021 ini.

Dengan jumlah tersebut diharapkan ada potensi pengurangan konsumsi BBM sebanyak 0,44 juta kiloliter per tahun.

Untuk mendukung percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah pun telah menerbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB.

“ Untuk mendorong percepatan KBLBB, telah diterbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB yang mengatur standar, keselamatan serta ketentuan ketenagalistrikan, termasuk tarif dan insentif,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com yang melansir Antara.

Arifin menjelaskan pada 2021 pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit.

“ Pada 2020 terbangun 180 unit SPKLU dan diharapkan sampai 2030 akan terbangun 31.859 unit SPBKLU,” kata dia.

Nantinya SPKLU akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis, di antaranya pusat perbelanjaan, mall, area perkantoran, bandara, apartemen, pool taksi, dan SPBU.

“ Dengan peningkatan kendaraan listrik pada tahun 2030 akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta kiloliter per tahun,” kata Arifin.

(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

2 dari 5 halaman

Ambisi Jadi Pemain Utama Industri Mobil Listrik, Ini Modal Indonesia

Dream – Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan Indonesia siap menjadi pemain utama industri mobil listrik dunia. Bahkan Indonesia ditargetkan bisa menjadi salah satu pemain utama industri baru ini.

“ Saya sudah perintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya paska pandemi,” kata Erick saat meninjau fasilitas stasiun pengisian mobil listrik di Denpasar, Bali, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu 2 Januari 2021.

 

 

© Dream

 

Permintaan kepada PLN tersebut sudah sejalan salah satunya dengan keikutsertaan BUMN setrum itu dalam konsorsium pembuatan baterai mobil listrik yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan dan Tiongkok.

“ Insya Allah pada Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata dia.

“ Selain mengantisipasi mobil listrik, sudah seharusnya juga PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini adalah solusi menekan impor bahan bakar,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Ada Sumber Daya Alam yang Mumpuni

Erick menambahkan, peluang Indonesia menjadi pemain utama industri mobil listrik datang dari sumber daya alam yang mendukung. Sekadar informasi, visi Jokowi adalah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri mutakhir.

“ Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” kata dia. 

4 dari 5 halaman

Ongkos Jakarta-Bali Diklaim Cuma Rp200 Ribu dengan Mobil Listrik

Dream – Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut kendaraan listrik bisa menghemat pengeluaran pengguna. Bahkan, untuk jarak Jakarta-Bali, ongkosnya bisa dipangkas hingga ratusan ribu rupiah.

Erick mengatakan, saat ini, dia telah mencoba mengendarai mobil listrik. Kendaraan listrik itu sudah dicoba oleh tim PT PLN dari Jakarta ke Bali. Kalau dengan BBM, ongkosnya sebanyak Rp1,1 juta. Dengan mobil listrik, ongkosnya irit jadi Rp200 ribu.

“ Hal ini tentunya sangat menghemat, terutama saat pandemi seperti ini,” kata dia saat mengecek sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian BUMN, Sabtu 2 Januari 2021.

 

© Dream

 

Selain itu, kendaraan listrik juga bisa berpotensi menarik kembali devisa negara. Dikatakan bahwa setiap hari, pemerintah memasok 1,5 juta barel minyak per hari untuk BBM. Nilainya mencapai Rp200 triliun per hari. Dengan kendaraan listrik, devisa negara bisa ditarik kembali.

“ Kita harus menjaga ketahanan energi nasional. Saat ini, kita impor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM atau setara Rp200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” kata dia

5 dari 5 halaman

Dorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Erick menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“ Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara,” kata dia.

Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam har, lanjut Erick.

Hal ini sudah sesuai dengan perintah Menteri BUMN itu ke PLN sejak awal agar memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga merubah strategi usahanya sesuai dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemi, yaitu, agar PLN terus mengantisipasi pengembangan mobil listrik. Saat ini PLN juga sudah masuk dalam konsorsium BUMN yang membangun baterai listrik dengan Korea dan China.

Beri Komentar