Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpikan produk-produk kerajinan asal Indonesia mampu menempati urutan nomor satu di pasar global. Sayangnya, saat ini, posisi Indonesia masih berada di urutan ke-12 dunia.
“ Mari kita bermimpi produk kerajinan kita nomor satu. Mimpi saya kerajinan kita yang beragam dari Sabang sampai Merauke kita nomor satu,” ujar Jokowi dalam sambutan pembukaan pameran dagang kerajinan terbesar di Indonesia, INACRAFT ke-17, di Jakarta Convention Centre, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis, 9 April 2015.
Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Jokowi berpesan kepada para pengusaha kerajinan agar terus menerus melakukan inovasi.
“ Kita harus berani memakai designer dari luar, marketing dari negara yang jadi tujuan. Cara ini akan mempercepat penetrasi produk kita ke pasar Eropa,” kata Jokowi.
" Kalau mau masuk pasar Eropa, kita cari desain yang baik dari Eropa. Yang baik dari Italia, cari dari Italia. Misal marketing. Pemasar yang pintar ke mana. Ke Amerika ya cari pemasar dari Amerika," jelas Jokowi mencontohkan.
Terkait hal itu, Jokowi menekankan pentingnya peran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terkait dengan urusan-urusan yang berkaitan dengan desain dan kemasan tersebut.
“ Di situ banyak profesional yang ada untuk semua produk,” ujar Jokowi seraya menambahkan untuk urusan pemasaran akan dilaksanakan oleh Menteri Perdagangan.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan sudah beberapa kali mengikuti pameran Inacraft tersebut, bahkan hadir pada Inacraft perdana. Diakuinya, bahwa kualitas produk kerajinan dalam negeri sudah semakin baik.
“ Sudah 17 tahun, pameran Inacraft dicanangkan, saya nggak ingat berapa kali saya ikut. Saya pernah ikut yang pertama saat awal dulu saya ikut yang ke-1 sampai ke-4. Saya melihat pasar dalam dan internasional untuk produk kerajinan dulu sampai sekarang sangat baik. Sisi kualitas dan harga produk kita bagus,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengungkapkan apresiasinya atas produk-produk yang dinilainya sudah fokus dan juga ramah lingkungan, misalnya fokus ke produk anak-anak.
“ Ini sudah mulai fokus, bagus. Kemudian ada produk yang sudah mulai mengarah pada ramah lingkungan Misalnya warna-warna di batik, sudah banyak yang pakai warna-warna alam. Ini sudah sangat bagus,” ujarnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2014, industri kerajinan berkontribusi Rp92,6 triliun terhadap perekonomian nasional (produk domestik bruto).(Ism)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
