Ilustrasi Membaca Al Quran. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Banyak ayat Al Quran mengandung ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Allah bahkan memerintahkan manusia untuk banyak membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan. Perintah itu salah satunya terkandung dalam Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5.
Surah Al Alaq adalah surah ke-96 dalam Al Quran. Surah ini tergolongan surat Makkiyah dan terdiri dari 19 ayat. Al Alaq artinya segumpal darah yang diambil dari ayat kedua. Surah ini menjelaskan tentang penciptaan manusia dan pentingnya ilmu pengetahuan. Umat islam diwajibkan menuntut ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat.
Berbekal ilmu pengetahuan, manusia dapat membuktikan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Melalui surat ini Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mencari tahu siapa Tuhan yang menciptakannya dan memuliakannya dengan segala kemampuan.
Terdapat sejarah yang terkenal mengenai ayat 1-5 surat Al Alaq adalah ayat-ayat yang pertama kali diturunkan. Lima ayat pertama surat Al Alaq ini diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bertafakur di Gua Hira.
Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5 memiliki keutamaan dan pesan yang luar biasa kepada manusia. Berikut bacaan Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5 yang perlu kamu ketahui. Sementara untuk lengkapnya sampai ayat 19, kamu bisa melihatnya di link berikut.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5 adalah ayat Al Quran yang pertama kali turun ke bumi. Diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah RA, sejarah turunnya Surah Al Alaq ayat 1-5 bermula saat Rasulullah Saw sedang 'uzlah atau menyendiri di Gua Hira’.
Ketika itu, Rasulullah Saw didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya untuk membaca. Jibril berkata, ‘iqra’ (bacalah). Perintah itu diulang sebanyak 3 kali. Rasulullah Saw menjawab, ‘saya tidak bisa membaca’ sebanyak 3 kali pula. Setelah itu malaikat Jibril membacakan surat al Alaq ayat 1-5, lalu meninggalkan Rasulullah seorang diri.
Rasulullah Saw pun gemetaran dan ketakutan. Beliau Saw langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti sembari menceritakan kejadian yang dialaminya.
Lantas Siti Khadijah mengajak Rasulullah Saw menemui pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah merupakan pendeta Nasrani yang sangat memahami isi kitab Injil. Rasulullah Saw pun menceritakan kejadian yang menimpanya kepada Pendeta Nasrani tersebut. Sang pendeta menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan pertanda kenabian Rasulullah Saw.
Lebih lanjut, Waraqah memaparkan tantangan besar yang akan dihadapi Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah kenabian nantinya. Waraqah pun sampai bersumpah jika ia masih diberi umur panjang, maka ia akan membela dan melindungi Rasulullah Saw dari orang-orang yang memusuhinya.
Surah Al Alaq berisi tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Sehingga ayat ini menyerukan kepada manusia untuk mencari ilmu sebanyak mungkin. Seperti kata pepatah dalam Islam, bahwa seorang muslim diwajibkan mencari ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat. Selama masih bernyawa maka tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bermalas-malasan tidak mencari ilmu.
Isi kandungan Surah Al Alaq ayat 1-5 menyebutkan tentang proses penciptaan manusia. Menurut ayat tersebut, manusia diciptakan dari segumpal darah. Ilmu pengetahuan modern menyebutkan segumpal darah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma di dalam rahim perempuan. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna dibandingkan ciptaan-Nya yang lain.
Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5 juga berisi perintah untuk memperbanyak membaca dan belajar. Membaca adalah cara untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas.
Berbagai disiplin ilmu perlu dipelajari agar kita menjadi manusia yang bijaksana dan tidak mudah menyalahkan orang lain karena berbeda pendapat.
Sebab dengan banyak membaca maka pikiran kita semakin terbuka. Objek untuk membaca pun sangatlah luas, yakni segala hal yang ada di sekeliling kita. Al Quran sudah memerintahkan dengan tegas, maka tidak ada alasan lagi untuk malas membaca.
Allah mengajarkan kepada manusia dengan perantara kalam. Manusia bisa mencatat semua ilmu pengetahuan yang telah didapatkannya. Sehingga ilmu pengetahuan dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.
Andai saja para ulama dan ilmuwan terdahulu tidak menulis dan membukukan karya-karyanya, maka tentu generasi sekarang tidak mungkin bisa mempelajari karya klasik. Padalah karya terdahulu sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada era selanjutnya.
Ilmu adalah cahaya, dan Allah akan memberikan cahaya-Nya kepada orang-orang yang bersih dari kemaksiatan. Seperti yang tertulis dalam Surah Al Alaq, bahwa semua ilmu pengetahuan datangnya dari Allah.
Manusia lahir ke bumi tidak membawa apa-apa dan tidak mengetahui apa-apa. Kemudian Allah-lah yang mengajarkan manusia tentang ilmu pengetahun itu.
Maka jangan sampai ilmu pengetahuan menjadikan manusia sombong dan melupakan Tuhan yang mengajarinya. Sudah selayaknya ilmu pengetahuan membuat kita semua semakin dekat dengan Tuhan. Karena sejatinya, ilmu pengetahuan adalah jalan menuju Tuhan.
Isi kandungan Surah Al Alaq ayat 1 sampai 5 ini juga berkaitan dengan usaha dan kerja keras. Dalam kisah turunnya kelima ayat tersebut, Malaikat Jibril memerintahkan kepada Muhammad untuk membaca. Bahkan Jibril mengulanginya sampai 3 kali dan Muhammad pun mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca.
Hal ini menandakan bahwa Tuhan berpesan kepada manusia untuk tidak mudah menyerah. Sekali dua kali gagal adalah hal yang biasa. Selama masih bernyawa, manusia tidak boleh menyerah dengan keadaan.
Tentu tidak semudah yang dibayangkan bagi Malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad. Dan bukan perkara mudah bagi Nabi Muhammad untuk menerima wahyu Tuhan yang sangat luar biasa itu. Jibril pun terus berusaha menuntun Nabi Muhammad SAW agar mampu mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar.
Padahal Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis. Namun Allah SWT senantiasa membantu dan menolong hamba-Nya yang mau berusaha dan berdoa.
Membaca Surat Al Alaq akan memberikan banyak manfaat. Surat ini biasanya dibaca di dalam sholat sebagai bacaan surat pendek. Lantas apa saja manfaat membaca Surat Al Alaq? Simak selengkapnya berikut ini sebagaimana Dream kutip dari Abu Syuja:
Pertama, Surat Al-Alaq termasuk surat Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Surat ini menjadikan Nabi SAW sebagai lebh istimewa daripada nabi-nabi sebelumnya.
Kedua, Membaca Surat Al Alaq akan mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid di jalan Allah bersama Rasulullah SAW. Abi Abdullah berkata, “ Barangsiapa yang membaca Surat Al-'Alaq, di harinya, atau di malamnya, lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia mati syahid, Allah membangkitkannya sebagai syahid, dan menghidupkannya sebagai syahid pula. Ia ibarat orang yang mengayukan pedangnya (berperang) di jalan Allah bersama Rasulullah SAW.” (Tswabul A’mal: 153)
Ketiga, Surat Al Alaq bisa dijadikan sebagai doa selamat ketika menaiki kapal laut. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, " ...Dan barangsiapa yang membacanya, sedangkan ia menaiki kapal, maka Allah akan memberinya keselamatan dari tenggelam.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 322)
Keempat, Surat Al Alaq bisa dijadikan sebagai doa wasilah supaya tempat penyimpanan harta tertentu tidak kemalingan. Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa yang membaca Surat Al Alaq di pintu tempat penyimpanan, maka Allah menyelamatkannya dari segala bahaya dan pencuri sampai pemiliknya mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 322)
Advertisement